Surabaya, areknews – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Jend TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan menilai, Surabaya salah satu kota terbaik dan kota besar di Indonesia yang mampu menciptakan lingkungan kota yang lebih bersih dan asri. Selain itu, mampu mendorong warga kota lebih ramah dan murah senyum.
“Kita jangan belajar ke luar negeri melulu. Study tour nya ke Surabaya saja. Surabaya ini kota besar tetapi pengelolaan kebersihan kotanya bagus,” ujar Luhut usai rapat koordinasi (Rakor) percepatan budaya bersih dan senyum di Balai Kota Surabaya, Selasa (6/12).
Disektor pariwisata, kota Surabaya juga menjadi pilot project daerah – daerah lain untuk program gerakan budaya bersih dan senyum (GBBS). Dalam pengelolaan sampah juga mendapat penilaian khusus dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) Republik Indonesia (RI), agar daerah-daerah datang ke Surabaya untuk belajar.
Menurut Luhut, bangsa ini sedang dihadapkan pada masalah serius terkait sampah. Bahkan, sebuah data menyebutkan, Indonesia hanya kalah dari Tiongkok dalam hal penghasil sampah. Bahkan, sampah-sampah tersebut tidak hanya berada di darat. Tetapi juga dikawasan perairan seperti pantai.
Ironisnya, hasil penelitian menyebutkan bahwa sampah di laut tersebut dimakan ikan yang kemudian dikonsumsi manusia. Tentunya hal itu membahayakan kesehatan. Karenanya, Kemenko Bidang Kemaritiman menggaungkan program GBBS.
Target kunjungan wisatawan ke Indonesia hingga 2019, sebesar 20 juta wisatawan. Ini akan menjadi sumber devisa bagi negara. Untuk mencapai itu, pemerintah sudah menetapkan 10 destinasi wisata prioritas seperti Danau Toba, Gunung Bromo, Pulau Komodo dan beberapa tempat eksotis lainnya di Indonesia. Tentunya budaya bersih dan senyum menjadi salah satu pendukung tercapainya target tersebut.
“Saya titip kepada wali kota dan bupati untuk ikut menyukseskan program ini. Pemerintah daerah bisa ikut berperan. Kuncinya adalah keteladanan,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, Indonesia sejatinya memiliki potensi yang luar biasa. Utamanya di bidang pariwisata. Akan sangat disayangkan bila potensi tersebut tidak bisa dioptimalkan karena terbentur masalah kebersihan.
“Indonesia itu kaya sekali. Sayang kalau kita nggak bisa ambil karena hal-hal semisal kotor atau warga yang nggak welcome. Padahal, dengan adanya turis akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.xco