Penentuan Lokasi Halte Bus Way, Disinyalir Rawan Kepentingan

Surabaya, areknews – Rencana Pemkot untuk menghadirkan BRT (Bus Rapit Transit) model bus way Transjakarta dengan model Bus Low floor, yang diperkirakan beroperasi pada pertengahan tahun 2017, mendapat sorotan dari sejumlah kalangan. Anggota komisi C DPRD Surabaya Vicensius (Awey) meminta program yang bertujuan untuk mengurai kemacetan jalan raya ini, tidak diciderai dengan kepentingan kelompok atau golongan dalam penentuan Halte bus way nantinya.

“Jangan sampai penentuan lokasi Halte menjadi celah bagi oknum yang ingin mencari keuntungan,” ujarnya, Rabu (7/11). Yang perlu disoroti, kata Awey adalah penentuan Halte bukanlah berdasarkan kepentingan para pengembang untuk menjadikan lokasi Halte sebagai bagian dari strategi penjualan unit apartemen / unit rumah kawasan pengembang mereka.

Akan tetapi penentuan Halte harus mengacu pada kebutuhan (demand) yang memang merupakan lokasi pelayanan publik atau ruang publik yg ramai dikunjungi. Misalnya, Kampus, Mall, Rumah Sakit dan pelayanan publik lainnya.

“Penentuan Halte juga harus dikaji dengan baik dari segala aspek misalnya, menghitung seberapa meter kebiasaan masyarakat berjalan kaki, itu bisa dijadikan acuan juga aspek penunjang lainnya,” ungkapnya.

Selain itu, perlu dilakukan survey dan kajian yang mendalam. Tujuannya, agar jangan sampai keberadaan Halte bukannya membuat Bus Trans Surabaya bebas hambatan, melainkan menimbulkan masalah baru. “Jika Halte terlalu banyak yang sebagian titipan para pemegang kekuasaan dikhawatirkan digunakan untuk kepentingan kelompok, bisa untuk ‘jualan’,” tungkasnya.

Pembangunan Halte menurut Awey, lebih baik tidak menggunakan dana APBD, namun bisa diambil dari CSR perusahaan, pengembang sepanjang jalan MERR tersebut ataupun perusahaan produk konsumer (consumer good) dengan kompensasi pemasangan iklan pada Halte tersebut.

Sedangkan untuk lokasi penerapan Trans Surabaya berada di MERR dengan pertimbangan untuk mempermudah implementasi restrukturisasi angkutan umum, serta potensi pembangunan dikawasan baru ini.

Panjang rute (berangkat) 10.58 km dan panjang rute (kembali) 11.49 km dengan waktu tempuh (pp) 110 menit. Sementara jam operasional 05.00 – 22.00 Headway (menit) 20 menit dengan jumlah armada yang beroperasi sebanyak 8 unit (6 operasional + 2 cadangan).xco