Surabaya, areknews – Kemelut yang terjadi di tubuh DPC Partai Hanura Surabaya akhirnya mencapai klimak, ini setelah Edi Rachmat terpilih menjadi ketua DPC Hanura Surabaya dalam musyawarah cabang luar biasa (Muscablub), secara aklamasi.
Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya ini, terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Definitif DPC Hanura Surabaya periode 2015-2020, menggantikan Wishnu Wardhana yang tersangkut kasus dugaan korupsi.
Pemilihan Edi yang sebelumnya pelaksana tugas (plt) ketua menjadi ketua definitif ditetapkan dalam musyawarah cabang luar biasa (muscablub) DPC Hanura Surabaya di Nur Pasific Jalan Adityawarman yang dihadiri 22 dari 31 PAC se-Surabaya.
Wakil Ketua DPD Hanura Jawa Timur bidang organisasi Reny Widya Lestari mengatakan, kehadiran 22 PAC sudah memenuhi kuorom. Sembilan PAC yang tidak hadir belum tentu karena menolak penyelenggaraan muscablub.
“PAC yang tidak datang, saya perintahkan pengurus mencari tahu, yang bercerai berai disatukan kembali,” ujarnya, Rabu (14/12).
Pasca penetapan ketua definitif, konflik kepengurusan DPC Hanura sebelumnya secara otomatis selesai. Sebab, pemecatan Wishnu Wardhana dari kursi ketua partai berdasarkan keputusan DPP Hanura.
“Setelah muscalub ini, tidak ada lagi pengurus demisioner, yang ada kepengurusan yang dibentuk hasil muscablub,” ungkapnya.
Selain memilih ketua definitf, muscablub juga menentukan tim formatur. Tim yang bertugas membentuk struktur pengurus ini terdiri dari lima orang. Ketua terpilih secara otomatis menjadi ketua tim formatur. Reny Widya Lestari sebagai sekretaris, satu dari unsur pengurus demisioner, dan dua orang dari PAC.
“Masa kerja formatur 7 x 24 jam, atau 7 hari,” ucapnya.
Ketua definitif sudah ditunggu tugas berat. Selain harus menyatukan konflik di tubuh partai, juga membentuk PAC se Surabaya, minimal akhir Desember tahun ini sudah selesai. Selain itu, membentuk 64 ranting yang dibebani maksimal maret 2017 sudah rampung.
Terhadap tugas itu, Edi Rachmat mengaku sudah siap. Apalagi PAC di Surabaya sudah dibentuk. Tinggal ranting yang sampai saat ini belum tersentuh. “Kan ranting targetnya masih maret, sekarang yang dipikirkan adalah menyusun kepengurusan,” ujarnya.
Edi berjanji akan merangkul kader yang berada di kepengurusan lama, terutama mantan sekretaris DPC Hanura Agus Santoso. Terkait sembilan PAC yang tidak hadir, Edi akan menerjunkan tim untuk mencari tahu. “Kalau memang masih mau di Hanura ya kita rangkul, tapi kalau dia sudah tidak ingin jadi pengurus PAC lagi, kita akan pikirkan langkah selanjutnya,” tandasnya.xco