Surabaya, areknews – Perkembangan dunia digital yang cukup pesat membuat dunia marketing terus berkembang melalui media online. Salah satunya ditandai dengan hadirnya berbagai marketplace seperti bukalapak, matahari mall, shoppee hingga Tokopedia yang memungkinkan proses jual beli tanpa perlu tatap muka dan keluar rumah.
Perkembangan ini membuka peluang usaha yang luar biasa bagi produsen ataupun non produsen dengan menjadi dropshiper atau pelaku dropship melalui marketplace atau situs jual beli online. Namun, untuk sukses di marketplace tentu saja membutuhkan ilmu atau perangkat tertentu. Salah satu yang tersedia di pasaran adalah Yagami Super Scrape dari Yagami Group.
Aplikasi ini membantu orang untuk berusaha menjadi dropshiper di marketplace sehingga saat ini telah digunakan sekitar 2000 orang seluruh indonesia walau baru berusia 2 tahun. “Jadi tidak perlu packing dan stock barang, dan tidak dipusingkan oleh pengiriman. Cukup dengan komputer dan jaringan internet bisa berjualan di berbagai Marketplace,”jelas Doddy Rahman, pemilik Yagami Group.
Kemunculan Yagami sendiri bisa dibilang cukup unik. Digawangi dua orang pemuda ‘penggila’ internet pada awal tahun 2000 silam, yaitu Doddy Rahman yang saat itu berprofesi sebagai penjaga warnet, dan Ariadi Jatmiko. Seringnya mereka bertemu di warnet yang sama, membuat mereka saling bertukar fikiran. Terlebih keduanya terbilang haus akan dunia internet marketing. Akhirnya pada 2014 tercetuslah Yagami Group, pasca mereka bertemu di sebuah acara yang mengusung ketahanan pangan. Nama ini diambil dari sebuah karakter game King of Fighter yang digemari keduanya. Selanjutnya mereka melakukan berbagai survey terkait website, kemudian dari riset tersebut lahirlah Yagami Super Scrape yang kini memiliki lebih dari 2000 user.
“Saat itu fokusnya masih pada Tokopedia dan Bukalapak saja. Namun hasil dari Yagami Super Scrape melebihi ekspektasi. Saat ini dengan menggunakan aplikasi tersebut, banyak dropshiper yang memperoleh penghasilan mulai Rp 2 juta hingga Rp 570 juta perbulan,” ujarnya. Banyak orang, kata Doddy, tertarik menggunakan software ini karena ketangguhannya. Namun pada saat booming, software Yagami Super Scrape pun sempat dibajak.
Sementara Mas Dwi Dan Nugroho selaku area suppport Jatim menyatakan, sudah ada sekitar 200 pelaku usaha dropshiper di Jatim yang menggunakan produk mereka. “Perkembangan kami cukup pesat karena harga software yang terjangkau. Hanya Rp 1,5 juta dan jika digandeng dengan suppport pelatihan seharga Rp 3 juta saja,” ujarnya.
Program pelatihan tersebut bertujuan membantu seseorang untuk mendapatkan income tanpa memerlukan modal. Cukup menggunakan software, upload dan mark up harga secara otomatis. User hanya perlu menyediakan foto, deskripsi produk dan harga untuk mulai menjalankan bisnis ini sebagai Dropshipper. Dropship sendiri adalah salah satu sistem jual beli online yang memungkinkan para pelakunya untuk berbisnis tanpa harus memiliki stok barang terlebih dahulu.
“Harapan kita mereka tidak harus menjadi dropship selamanya, tapi bisa menjual produk atau menjadi Usaha Kecil Menengah (UKM) sendiri,” pungkasnya.xco