,

Dihadapan Pemimpin Media, Risma Tegas Tolak Maju Pilgub Jatim

Tolak Cagub : Dihadapan pemimpin redaksi sejumlah media, Tri Rismaharini menolak pencalonan dirinya sebagai calon gubernur dalam pesta demokrasi Pilgub Jawa Timur 2018, Rabu (13/9).
Tolak Cagub : Dihadapan pemimpin redaksi sejumlah media, Tri Rismaharini menolak pencalonan dirinya sebagai calon gubernur dalam pesta demokrasi Pilgub Jawa Timur 2018, Rabu (13/9).

Surabaya, areknews – Politikus PDIP yang juga Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma), menolak tegas terhadap wacana pencalonan dirinya sebagai calon gubernur dalam pesta demokrasi Pilgub Jawa Timur 2018. Ini disampaikan dihadapan puluhan pemimpin redaksi media cetak dan elektronik di kediaman rumah dinas wali kota, Rabu (13/9).

Keputusan untuk tidak maju dalam Pilgub Jatim, kata Risma sudah disampaikan jauh hari kepada ketua umum PDIP Megawati Soekarno Putri.  Risma juga menceritakan saat dirinya ditawari menjadi menteri dalam kabinet Jokowi. “Pak Jokowi saat itu belum dilantik, saya ditawari menjadi menteri,” ujarnya.

Menurut Risma, Sebelum Presiden Jokowi dilantik dan baru diumumkan kalau menang dalam pilres, dirinya langsung menghadap ke ibu Megawati untuk tidak dimasukan dalam susunan menteri. Hal yang sama juga dilakukan saat Pilkada DKI Jakarta. “Memang kata pak Hasto saya telah diminta dan jika saya berkenan,” terangnya. Wali Kota Surabaya ini mengaku sudah berbicara dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengenai Pilgub Jatim 2018. Ia menegaskan kepada Mega tidak bersedia maju untuk jadi cagub Jatim.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

“Bu Mega sudah setuju bukan saya,” tambahnya. Menjadi pemimpin itu berat tanggung jawabnya, meskipun menurutnya orang lain menilai ia mampu untuk mengemban tugas itu. “Saya bisa bangun kota ini jadi bagus, tapi masyarakatnya menangis, menderita,” jelasnya.

Ia menegaskan yang dapat mengukur kemampuan seorang pemimpin adalah masyarakat. Jabatan itu tidak boleh diminta, dirinya juga tidak ingin menjadi pemimpin yang sombong. “Sombong banget jika seperti itu. Dikasih cobaan tsunami bisa habis kalau gitu,” pungkasnya.

Setiap informasi, kata Risma selalu dilaporkan kepada Megawati, tentang orang miskin dan sebagainya, ibu tahu dan memahami karena saya berangkat dari sumpah. Dalam kesempatan itu, ia sempat berbagi pengalamannya saat memimpin Surabaya. Risma mengaku banyak hambatan yang dialami dan seringkali membuatnya menangis. Misalnya karena banyak anak yang putus sekolah. “Masak aku cerita-cerita,” katanya.xco