Takut ketahuan terpaksa sepeda motor dan mobil di parkir ditempat tersembunyi. Seperti yang nampak di jalan Jaksa Agung Suprapto, dipenuhi ratusan kendaraan bermotor yang parkir. “Dengan adanya kebijakan ini saya untung mas, banyak PNS yang parkir sepeda motor,” ujar salah satu jukir dadakan Ratno, Jumat (29/9).
Para PNS tetap membawa kendaraan bermotor menuju kantor. Namun, kendaraannya tidak diparkir dihalaman kantor, melainkan di sembunyikan diparkiran liar yang di buka dadakan. Salah satu PNS yang enggan namanya disebutkan mengaku keberatan jika harus ngantor dengan naik sepeda angin.
“Rumah saya Benowo, kalau naik sepeda ke kantor bisa kecapekan di jalan,” ungkapnya. Untuk sekali parkir sepeda motor, mulai pagi sampai sore dikenai tarif Rp.5 ribu per-motor. Sementara itu, Suyitno warga Kutisari mengaku tak setuju dengan program “Gowes” ke kantor PNS Pemkot Surabaya. Pengguna jalan itu, sempat terjebak macet dampak dari iring-iringan PNS yang masuk kerja naik sepeda angin.
“Pagi tadi saya nganter sekolah anak lewat jalan A. Yani. Tapi macetnya bukan main karena didepan ada rombongan PNS berangkat kerja naik sepeda,” ungkap Suyitno. Ia menyatakan, program “Gowes” untuk mengurangi emisi kendaraan memang cukup baik, namun belum efektif diterapkan di Surabaya.
“Seperti programnya Pemprov Jatim itu loh bagus. Mengurangi jumlah kendaraan ke kantor, dengan menyiapkan bus untuk transportasi PNS masuk kerja. Bus disediakan di dekat pemukiman PNS,” pungkasnya. Selain itu, jika tujuanya untuk kesehatan program car free day sudah cukup mewakili.
Membahayakan Keselamatan Warga
Sebelumnya, Anggota Komisi C DPRD M. Machmud menilai kebijakan gowes harus di kaji kembali. Selain menimbulkan dampak kemacetan yang luar biasa bagi pengguna jalan, juga membahayakan keselamatan warga Surabaya saat mengendarai sepeda angin ditengah padatnya lalu lintas di jalan raya.
Bagi PNS laki – laki mungkin masih bisa dimaklumi, namun jika PNS wanita yang kebetulan rumahnya jauh dari kantor bisa membahayakan keselamatan. Selain membahayakan keselamatan dirinya sendiri juga bisa membahayakan keselamatan pengendara lainya.
“Namanya juga naik sepeda ditengah padatnya lalu lintas, kalau tidak menabrak bisa juga ditabrak,” pungkasnya.xco