Surabaya, areknews – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengambil langkah cepat pasca dinyatakan kalah oleh pengadilan pada sidang gugatan perdata sengketa aset SDN Ketabang I. Dalam waktu dekat Pemkot akan mengajukan banding atas putusan pengadilan negeri Surabaya tersebut.
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini menegaskan, pihaknya akan all out dalam memperjuangkan aset SDN Ketabang. Menurut Risma, pemerintah kota memiliki bukti yang cukup kuat. “Sampai kapanpun kita akan fight. Baik secara de jure dan facto kita punya buktinya,” tegas Tri Rismaharini, Senin (2/10).
Pemkot Surabaya juga menempuh langkah lain untuk mempertahankan aset SDN Ketabang I. Salah satunya dengan melapor ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya. “Kita laporkan ke kejaksaan terkait indikasi ada dugaan pidana,” jelasnya.
Berdasarkan kuasa hukum yang ditunjuk Pemkot Surabaya, ada sejumlah kejanggalan dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya waktu itu. Dimana keterangan saksi dari pihak Pemkot Surabaya, sama sekali tidak dijadikan pertimbangan hukum. “Hakim mengabaikan keterangan saksi dari pihak kita. Yang dipakai hanya keterangan dari kubu mereka,” ungkap mantan Kepala Bappeko Surabaya ini.
Risma juga memaparkan sejumlah kesulitan saat ingin mempertahankan salah satu asetnya tersebut. Salah satunya mencari saksi yang dihadirkan di ruang sidang, sebelum dikeluarkannya sertifikat oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN). “Bahkan kepala sekolah di sana juga tidak mau saat dijadikan saksi. Alasannya masih baru,” tungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dinyatakan kalah pada gugatan perdata sengketa aset SDN Ketabang I. Sigit Sutriono selaku ketua majelis hakim yang menyidangkan perkara ini menyatakan menolak gugatan Pemkot Surabaya (penggugat) terhadap Setiawati Sutanto (tergugat), ahli waris aset SDN Ketabang.
“Mengadili, menyatakan gugatan Pemkot Surabaya ditolak untuk seluruhnya,” ujar Sigit pada persidangan yang digelar di PN Surabaya, Senin (25/9/2017). Dalam pertimbangannya, hakim Sigit menjelaskan alasannya menolak gugatan Pemkot Surabaya, yaitu Pemkot Surabaya dinilai tidak memiliki kapasitas untuk mengajukan gugatan.
“Selain itu tergugat juga mempunyai bukti bahwa dirinya menang dalam gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya pada tahun 2012 dan Peninjauan Kembali (PK) di tingkat kasasi,” tambahnya.xco