Surabaya, areknews – Bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno menutup pameran lukisan yang digelar oleh Dewan Kesenian Surabaya (DKS) di gedung Balai Pemuda Kota Surabaya. Kedatangan Puti menjadi ‘magnet’ bagi para seniman untuk terus berkarya melalui jiwa nasionalisme. Demikian disampaikan oleh Ketua Dewan Kesenian Surabaya (DKS) Chrisman Hadi dihadapan Bacawagub Jatim yang diusung oleh PDIP, PKB, PKS dan Partai Gerindra tersebut.
Chtisman mengaku bangga dengan kehadiran cucu Bung Karno dalam pameran lukisan kali ini. Menurutnya dalam pameran kali ini sengaja mengambil tema “tetesan darah untuk negeri” untuk mengenang para pahlawan dan tokoh nasionalis yang telah berjasa bagi bangsa dan negara.
“Kita sengaja mengambil tema ini. Bahwa kemerdekaan negeri ini merupakan jerih payah dari pahlawan,” pungkas Chrisman. Melalui Puti Guntur Soekarno diharapkan gairah para seniman dan rasa nasionalisme akan bangkit sehingga Kota Surabaya bisa menjadi barometer pusat perkembangan seni dan budaya di Jatim.
Sementara itu, dalam sambutanya Puti banyak menceritakan tentang sejarah Presiden pertama RI Ir Soekarno yang begitu mencintai kesenian. Menurut Puti, selain sebagai proklamator, Bung Karno juga merupakan budayawan besar yang ada di Indonesia. “Menurut ayah saya, membangun tidak hanya berupa fisik. Tapi keindahan dan kebudayaan juga harus terbangun di dalam diri kita,” ujar Puti Guntur Soekarno.
Soekarno Ajarkan Politik Berbudaya
Puti menceritakan, sebagai tokoh besar di tanah air Bung Karno selalu memfasilitasi dan mendukung kemajuan budaya. Tidak Jarang Bung Karno dalam beberapa kesempatan juga menggelar diskusi dengan para seniman dan budayawan pada waktu.
Menurutnya, cerminan sebagai seorang budayawan pada diri Bung Karno juga terlihat dalam politik yang dijalankannya. Termasuk dalam loby yang dilakukan pada waktu itu. “Bung Karno memiliki teman yang begitu banyak. Karena loby yang dilakukan beretika. Makanya, marilah kita berpolitik secara santun dan berkepribadian,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Puti juga memiliki impian Surabaya menjadi barometer kebudayaan di Jawa Timur bahkan nasional. Menurut dia, Kota pahlawan sudah memiliki modal untuk mewujudkannya.
Mantan anggota DPR RI ini kemudian mencontohkan keberadaan Balai Pemuda sebagai salah satu modal untuk itu. Puti menilai Surabaya merupakan kota satu-satunya yang memiliki gedung khusus yang diperuntukan untuk kesenian dan kebudayaan.
“Bahkan di Jakarta juga belum ada. Kalaupun ada data pernah melihatnya di Australia,” jelas Puti. Ditanya soal potensi yang dimiliki oleh Jawa Timur, calon gubernur yang diusung oleh PDI-P, PKB, Gerindra dan PKS ini menyebut cukup banyak. Mulai dari budaya, wisata hingga kekayaan yang dimiliki oleh Propinsi Jatim.
“Potensi yang ada di Jatim sangat banyak. Kalau dari segi budaya ada tari-tarian. Potensi wisatanya juga cukup bagus,” terangnya. Sedangkan Ketua DPC PDI-P Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana (WS) menambahkan jika Balai Pemuda memang sengaja dibuat sebagai pusat kesenian dan kebudayaan di kota pahlawan. Meskipun masih ada sedikit kekurangan dalam kebijakan.
“Balai Pemuda ini punya sejarah. Makanya kita akan terus berupaya untuk mengembangkannya,” kata WS. Pada acara tersebut, WS juga memborong empat lukisan yang dipamerkan. Yaitu lukisan dengan gambar Calon Gubernur Jatim, Puti Guntur Soekarno, mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri, Presiden Pertama RI Ir Soekarno serta lukisan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).xco