Surabaya, areknews – Dukungan pasangan calon (Palson) Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno terus mengalir. Terbaru, Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) memutuskan untuk mendukung paslon nomor urut dua pada Pilgub 2018.
Para alumni yang tergabung dalam ikatan bernama Jaringan Alumni Muda Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (Jampi) Jatim menggelar deklarasi secara resmi. Dalam acara Deklarasi Dukungan dan Rapat Konsolidasi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur (Gus Ipul dan Mbak Puti). Alumi PMII ini berikrar untuk menjadi relawan jaringan alumni dengan tujuan untuk memenangkan Gus Ipul-Puti.
“Mari kita sosialisasikan apa yang kita bisa dalam pilgub ini. Gus Ipul dipilih karena didukung oleh kiai sepuh dan PBNU,” kata Wakil Ketua DPW PKB Jawa Timur Fauzan di G Suite Hotel Surabaya, Sabtu (24/3).
Fauzan mengakui, ada dua kader NU yang bersaing dalam persaingan pemilihan gubernur (Pilgub) Jatim. Namun, dari dua calon tersebut nomor urut dua menjadi pilihan NU karena direkomendasikan oleh kiai-kiai sepuh yang ada di Jatim. Untuk itu, semua kader alumni PMII bisa memenangkan Gus Ipul yang didampingi Puti Guntur Soekarno sebagai wakil gubernur.
Tangkal Provokasi Lewat Sosmed
Upaya pemenangan, lanjutnya, bisa dilakukan dengan cara mensosialisasikan program-program ke seluruh masyarakat. Selain itu, jaringan alumni muda ini juga harus menggunakan media sosial sebagai tempat untuk mensosialisasikan dan menangkal provokasi. Jaringan ini juga harus menjelaskan realitas bahwa program yang dibawa adalah nyata, bukan karena takut dengan kompetitor.
“Kan ada program Satria Madura, satu triliun untuk Madura, kemudian muncul satu triliun lebih atau Rp 1,6 triliun. Ini kan aneh, apakah riil atau tidak, mungkin belum berpengalaman memerintah Jatim. Makanya ini harus dijelaskan,” jelas Fauzan.
Yang tidak kalah pentingnya, alumni PMII ini memiliki massa yang cukup besar. Untuk itu, banyak calon yang akan merangkul. Namun, suara alumni PMII ini harus jelas untuk kemenangan Gus Ipul-Puti. “Kader itu kan meluber, ada yang ke Khofifah. Tetapi kita luruskan melalui era milenial bahwa kita mendukung Gus Ipul-Puti,” ujar Septa Rudianto, salah satu kader PKB ini.
Sementara Ketua Jampi Jatim, Abdul Hamid mengatakan, keputusan untuk mendukung Gus Ipul-Puti ini tidak mudah. Banyak kendala yang ada sebelum menentukan sikap, di antaranya tekanan dari senior untuk tidak mendukung Gus Ipul-Puti. Namun, dengan hasil kesepakatan bersama alumni PMII tetap mendukung.
“Banyak senior yang mengintimidasi supaya tidak mendukung Gus Ipul-Puti. Tetapi kami tetap semangat. Kami berani karena tidak menyalahi aturan,” ujarnya.xco