Surabaya, areknews – Lima anggota DPRD Surabaya berangkat ke Amerika Serikat, dalam rangka menghadiri acara “Smart Cities Connect Conference & Expo and the US Ignite Application Summit @ Kansas City 26 – 30 March 2018”.
Mereka adalah Armuji (Ketua DPRD), Masduki Toha (Wakil Ketua DPRD), Ahmad Suyanto anggota asal PKS), Buchori Imron anggota asal PPP) dan Vinsensius Awey anggota asal Nasdem.
Pada tanggal 29 Maret 2018 lalu, sekira pukul 09.00 – 10.00 waktu setempat, lima anggota DPRD Surabaya ini mendapat kesempatan untuk bertemu langsung dengan Budi Bowoleksono, Dubes RI untuk USA di Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia – Washington DC, USA,.
Vinsensius Awey mengatakan, bahwa dirinya bersama rombongan disambut hangat oleh Duta besar yang telah menjabat selama empat tahun tersebut, dan merasa beruntung karena bisa ditemui langsung selama satu jam oleh sang Duta Besar.
“Beliau menceritakan jika Risma Wali Kota Surabaya juga pernah dua kali berkunjung, namun karena kesibukannya tidak bisa menemui, begitu juga dengan Soekarwo gubernur jatim, sementara kami yang baru satu kali berkunjung, langsung bisa ketemu,” tuturnya.
Dalam pertemuan ini, kata Awey, banyak hal yang dibicarakan diantaranya soal pentingnya negara Amerika Serikat bagi Indonesia, hubungan kedua negara harus dilihat dari cara pandang/perspektif yang positif, terlepas dari berbagai dinamika yang lazim terjadi dalam setiap hubungan bilateral.
Kemudian soal beberapa upaya yang dilakukan Perwakilan RI untuk mempromosikan Indonesia, antara lain:
1. Promosi pembangunan infrastruktur (untuk menarik investasi) dan pariwisata (untuk menarik turis dengan minat khusus/spesifik; mencari “selling point” yang unik, tidak hanya sekedar keindahan alam)
2. Memasang iklan pariwisata Indonesia di tempat-tempat strategis, termasuk di transportasi umum.
3. Promosi “fancy product” (kecil tapi bernilai tinggi, sehat/organik, prosesnya melibatkan komunitas / community development), contoh: tempe sebagai “Super Food”; kopi spesial Indonesia (“Specialty Coffee”).
4. Promosi budaya Indonesia, baik melalui pertunjukan seni budaya Indonesia, pengajaran bahasa Indonesia, promosi Indonesia di sekolah2 maupun perguruan tinggi, serta memperkenalkan Indonesia yang modern.
5. Bidang2 dimana AS unggul, antara lain: informasi dan teknologi komunikasi, teknologi terbarukan (misalnya solar panel).
Peluang Perdagangan Terbuka Lebar
Lanjut Awey, Dubes juga memberikan saran untuk kunjungan/misi dagang RI ke AS, seperti misi harus spesifik, dirancang khusus sesuai kebutuhan dan potensi yg ada (“tailor-made”), tepat guna, cocok/”matching” dgn peluang yg ada di AS.
Pak Dubes meminta kami, kata Awey, agar dapat membantu mengirimkan orang yang mempunyai kemampuan/keahlian melatih kesenian Reog Ponorogo untuk menetap di Washington selama 3 bulan lamanya, untuk konsentrasi melatih Tim Reog Ponorogo yang sudah terbentuk di Washington.
“Semua biaya akomodasi dan sebagainya KBRI washington akan menanggung beban pelatih tersebut. Semuanya bertujuan memperkenalkan seni budaya Indonesia khususnya reog ponorogo di Washington dan sekitarnya,” paparnya.
Dikesempatan itu, Awey menyampaikan gagasan kepada Dubes bahwa DPRD kota Surabaya memiliki impian dan berkeinginan untuk mewujudkan sebuah kawasan perkampungan “Energi Yang terbarukan”.
“Kampung Tenaga Surya sebagai kampung percontohan Ramah Lingkungan bagi perkampungan lainnya di kota Surabaya, kami berharap bantuan Pak Dubes bisa mencarikan beberapa perusahaan solar cell di USA atau lembaga NGO yang bersedia membangun kampung ramah lingkungan secara gratis,” terangnya.
Misalnya, masih Awey, mulai dari material maupun konstruksi bangunan serta penggunaan solar cell untuk seluruh kawasan perkampungan yang terpilih sebagai kampung percontohan.
“Membutuhkan perusahaan yang memproduksi solar cell dengan CSR nya mau membangun kampung ramah lingkungan di kota Surabaya sebagai bagian dari penetapan Smart City concept,” jltrehnya. “Dan ternyata beliau (Dubes) menyambut baik dan menyampaikan bahwa akan mengupayakannya,” tutupnya.xco