,

Peringati Hardiknas, Bupati Minta Pendidikan dan Kebudayaan Diperkuat

Sidoarjo, areknews – Setiap tanggal 2 Mei telah ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional, bertepatan dengan tanggal kelahiran Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Tokoh pendidikan Indonesia, yang kemudian lebih dikenal dengan nama Ki Hadjar Dewantara.

Pada momentum peringatan Hardiknas tahun ini, Saiful illah Bupati Sidoarjo mengajak semua pihak untuk memperat hubungan antara pendidikan dan kebudayaan. “Hal ini sebagaimana tercermin dalam ajaran, pemikiran, dan praktik pendidikan yang dilakukan oleh Ki Hadjar Dewantara,” ujarnya.

Saiful juga mengajak seluruh pelaku pendidikan dan kebudayaan agar dapat meneladani Ki Hadjar Dewantara. “Juga, jadikan momentum peringatan Hardiknas ini untuk melakukan muhasabah, mesu budi, atau refleksi terhadap usaha-usaha yang telah kita perjuangkan di bidang pendidikan dan kebudayaan,” tambahnya.

Menurutnya, ada tiga jalur pendidikan, yakni jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal. Ketiga jalur pendidikan tersebut diposisikan setara dan saling melengkapi. Masyarakat diberikan kebebasan untuk memilih jalur pendidikan, dan pemerintah memberikan perhatian besar dalam meningkatkan ketiga jalur pendidikan tersebut.

“Selanjutnya, dalam berkebudayaan, Indonesia adalah negara yang kaya raya dalam hal kebudayaan. Kita yakin bahwa kebudayaan yang maju akan membuat pendidikan kita kuat. Begitu pula sebaliknya, jika pendidikan kita subur dan rindang, akar kebudayaan akan lebih menghujam kian dalam di tanah tumpah darah Indonesia,” terangnya.

Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2017

Bupati Sidoarjo
Bupati Sidoarjo Saiful illah saat memimpin upacara peringatan Hardiknas 2018. Yanuar Fahmi

Untuk memajukan kebudayaan, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Undang-undang tersebut mengamanatkan bahwa pemajuan kebudayaan memerlukan langkah strategis berupa upaya-upaya pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Apresiasi publik terhadap keberhasilan pemerintah yang gencar membangun infrastruktur, dikatakan Saiful illah bupati Sidoarjo harus disertai dengan pembangunan sumber daya manusia yang sungguh-sungguh dan terencana. Dengan membangun dan memperkuat infrastruktur, dapat menjadi sabuk pengikat pendidikan dan kebudayaan dalam ikatan keindonesiaan.

Selanjutnya, ia juga menekankan pentingnya penguatan pendidikan karakter dan literasi. Hal ini sejalan dengan revolusi karakter bangsa sebagai bagian dari program Nawacita Presiden Joko Widodo, dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Penguatan pendidikan karakter tersebut telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

“Tripusat pendidikan harus secara simultan menjadi lahan subur tempat persemaian nilai-nilai religius, kejujuran, kerja keras, gotong royong, dan seterusnya bagi para penerus kedaulatan dan kemajuan bangsa,” pungkasnya.xco