Surabaya, areknews – Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya turun ke jalan mengutuk aksi bom bunuh diri yang menewaskan puluhan orang. Mereka menyerukan perlawanan dan ajakan untuk tidak takut terhadap keberadaan teroris.
Dalam aksi ini, mahasiswa-mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) membentangkan spanduk dengan bertuliskan ‘aksi solidaritas melawan terorisme’. Mereka berjalan dari kampus B Universitas Airlangga menuju lapangan Hokky, untuk menunjukan perlawanan terhadap teroris. Mahasiswa-mahasiswa ini juga membagikan bunga kepada pengendara motor, kemudian menggalang tanda tangan perlawanan terhadap teroris yang mengacak-acak Surabaya.
“Kami tidak takut, kami siap melawan teroris bom bunuh diri di Surabaya. Perbuatan teroris itu semakin menyatukan kita,” kata Kordinator Aksi Yoeswin Eka saat aksi berjalan di Lapangan Hokky, Surabaya,(Kamis,17/5).
Eka mengatakan, ada tiga aksi yang dilakukan untuk mengutuk perbuatan teroris di Surabaya. Pertama, para mahasiswa melakukan kunjungan dan pemberian karangan bunga kepada salah satu Gereja, kedua turun ke jalan untuk mengajak masyarakat memerangi terorisme, dan memberikan santukan kepada korban ledakan bom yang masih di Rumah Sakit.
Gerakan ini dilakukan sebagai rasa keprihatinan mahasiswa Unair terhadap musibah yang menimpa Kota Pahlawan. Namun mereka yakin kejadian ini akan berdampak kepada kebaikan bersama, dan membuat Surabaya menjadi lebih baik dari saat ini. Karena masyarakat akan lebih tinggi menjunjukn Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi dasar tujuan bangsa.
“Kami mendesak kepada pemerintah untuk segera mengeluarkan UU Terorisme, mendukung polisi dan TNI memberantas terorisme di Indonesia. Kami juga mengecam keras tindakan terorisme yang menyebabkan perpecahan kemanusiaan di Indonesia, serta menolak keikutsertaan elit politik dalam memanfaatkan isu kemanusiaan dan terorisme,” ucap Ashwin, Alumni GMNI yang mengikuti aksi ini.rif