Trenggalek, areknews – Masuknya sejumlah pemuda dalam pusaran politik untuk ikut kontestasi pemilu legislatif 2019 mendapatkan tanggapan positif dari Wakil Bupati Trenggalek M. Nur Arifin. Masuknya para kader muda dari sejumlah organisasi kepemudaan (OKP) dinilai bisa mewarnai dunia perpolitikan di Indonesia.
“Saya doakan kepada temen-temen yang ikut dalam strategi berjuang menjadi legislator semoga sukses, tetap setia dan berpihak kepada rakyat,” ujarnya, Kamis (2/8).
Arifin yang juga Wabup termuda di Jatim ini yakin, kalau teman-teman para pemuda masuk dalam politik ini akan lebih menjanjikan, karena anak muda tidak mau dianggap gagal atau dianggap kotor dan tidak amanah jika menjabat. Sehingga memiliki sifat kehati-hatian dalam menjalankan tugas.
“Kalau pemuda bermigrasi dari pergerakan yang selama ini berada di organisasi kemasyarakatan kemudian bergeser menjadi organisasi politik, dan berani mencalonkan diri di berapa titik trategis pemerintahan saya rasa sesuatu hal yang perlu di syukuri,” tambahnya.
Meskipun demikian, dirinya meminta kepada para pemuda yang terjun dan berkeinginan masuk dalam dunia politik agar mampu menjunjung budaya politik yang memiliki etika. Budaya politik di Indonesia harus dilakukan dengan penuh kesantunan.
“Bukan politik yang membawa perpecahan, bukan politik yang saling menghujat, bukan politik yang saling mencela, bukan politik yang saling memaki. Itu bukan budaya politik Indonesia,” terangnya.
Arifin menjelaskan, budaya politik di Indonesia sejak dulu adalah budaya politik yang penuh etika dan kesopanan. Jika ada pihak tertentu yang mengajak pemuda untuk memiliki budaya politik yang menghujat sebaiknya dihindari.xco