Surabaya, areknews – Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PCNU Kota Surabaya menyelenggarakan lomba menulis Surat Arab Pegon untuk Presiden Joko Widodo.
Ketua Lesbumi PCNU Surabaya, M. Hasyim As’yari menyampaikan, tujuan kegiatan lomba menulis Arab Pegon adalah menjaga khasanah warisan Islam Nusantara atau para ulama.
“Pada zaman dahulu Arab Pegon menjadi alat transformasi dari guru ke murid atau seorang Kiai ke santri,” terangnya, Kamis (4/10) di Kantor PCNU Surabaya.
Di Pondok Pesantren, santri wajib mempelajari penulisan pegon dengan baik. Bahkan, di masa kerajaan, sekitar tahun 1400 M banyak kerajaan Islam menggunakan huruf arab pegon sebagai sarana komunikasi dengan kerajaan lainnya. “Terbukti dari beberapa manuskrip atau naskah kuno yang maish ada sampai saat ini,” ujarnya.
Hasyim menyampaikan, pada zaman penjajahan, tulisan arab pegon sebagai bagian strategi perlawanan kepada penjajah, agar surat yang disampaikan ke pihak-pihak tertentu tak bisa dibaca. Namun sayangnya, peninggalan para ulama ini saat ini mulai terkikis.
“Semangat Lesbumi PCNU, agar tulisan ini tak hanya oleh para santri di ponpes. Namun juga bisa dinikmati masyarakat luas,” kata Pengurus PCNU Surabaya.
Arab pegon penting dijaga kelestariannya, karena banyak bukti sejarah yang ditulis para ulama yang menggunakan tulisan bahasa indonesia atau daerah yang menggunakan huruf arab tersebut.
“Jika generasi kita 10-30 tahun mendatang tak satu pun yang tahu tulisan itu, maka kitab-kitab bertulis pegon akan hilang, karena tak ada yang mampu membacanya,” papar Hasyim.
Hasyim mengungkapkan, alasan lain Lesbumi menggelar lomba berkirim surat huruf arab pegon ke Jokowi, adalah sebagai bentuk apresiasi kepada presiden, karena telah menetapkan Hari Santri. “22 Oktober tahun 2015, Presiden Joko Widodo telah menetapkan Hari Santri,” tegasnya.
Lomba menulis surat arab pegon ditujukan kepada para siswa SMA/MA sederajat swasta maupun negeri, termasuk para santri dilingkungan Pondoke pesantren. Lomba diselenggarakan, Minggu (28/10) di Gedung PCNU Surabaya, Jl. Bubutan. VI/2. Materi penulisan bebas, bertema sosial, politik, ekonomi bahkan bisa juga surat pribadi yag berupa aspirasi ke presiden.
Para peserta diharapkan mempu menuangkan apa yang menjadi isi hatinya sebagai warga negara kepad presidennya. “Tulisan ini bisa dipertanggungjawabkan, ada buktinya dan tidak hoax,” jelasnya.
Lesbumi akan mendokumentasikan seluruh tulisan arab pegon para siswa SMA/MA sederajat. Hasil tulisan 9 pemenang dari beberapa kategori akan dikirim ke presiden. “Dengan tulisan itu diharapkan bisa diapresiasi Pak Presiden,” pungkasnya.xco