Surabaya, areknews – Calon anggota DPRD Kota Surabaya dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Surabaya, Hj. Laila Mufidah, S.Ag optimistis dapat terpilih kembali menjadi wakil rakyat untuk kedua kalinya di DPRD Kota Surabaya, dalam Pemilu Legislatif (Pileg) yang digelar 17 April 2019 mendatang.
Rasa optimisme ini didasari dengan memperkuat basis suara konstituen Hj.Laila di Daerah Pemilihan (Dapil) 3 yang meliputi, Kecamatan Bulak, Gunung Anyar, Mulyorejo, Rungkut, Sukolilo, Tenggilis Mejoyo, dan Kecamatan Wonocolo.
Calon Legislatif (Caleg) DPRD Kota Surabaya dari PKB Surabaya dengan nomor urut 1, Hj. Laila Mufidah, S.Ag mengatakan, dengan memperkuat basis suara konstituen yang sudah dimiliki sebelumnya, yaitu saat ikut caleg menjadi anggota DPRD Kota Surabaya periode 2014-2019.
“Saya membentuk tim-tim kampanye pencalegan untuk memperkuat basis suara rakyat khususnya di Dapil 3 Surabaya. Suara solid yang sudah terbentuk saat pencalegan anggota DPRD Surabaya tahun 2014 saat ini kita perkuat lagi, bahkan harus ditingkatkan lagi karena Pileg 2019 nanti Dapil saya lebih banyak dibanding Pileg 2014 lalu.”ujarnya beberapa waktu lalu.
Terus Perjuangkan Program Pro-rakyat
Hj.Laila menambahkan, bahwa dirinya saat ini intens menemui masyarakat untuk menjaring aspirasi, dan secara bersamaan pada bulan November kemarin ada beberapa hari besar agama Islam yaitu, Maulid Nabi, S.A.W jadi kita turun kebawah untuk peringatan Maulid Nabi tersebut.
Politisi senior PKB Surabaya ini mengakui, jika saat ini masih menjabat anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, seorang incumbent jadi tidak terlalu sulit menjaring aspirasi warga dalam setiap mengeluhkan persoalan-persoalan warga, karena memang sudah programnya yang ada di DPRD seperti program, kesejahteraan masyarakat, kesehatan, pendidikan, serta layanan masyarakat lainnya.
“Nah kedepannya, saya harus bisa menampung aspirasi masyarakat, terutama keluhan-keluhan yang ada di masyarakam,” tambahnya.
Saat ditanya umumnya keluhan warga seperti apa, Laila Mufidah mengatakan, salah satunya layanan kesehatan, dan layanan pendidikan.
Di Sektor pendidikan, tambah Laila, misalnya hilangnya Taman Remaja Surabaya (TRS), dimana dahulu lokasi ini menjadi tempat kegiatan pentas seni, menampung kegiatan anak-anak sekolah.
Nah saat ini, terang Laila, TRS sudah tidak ada maka jelas anak-anak sekolah kehilangan tempat untuk berkreasi dan mengembangkan diri dibidang seni, budaya, dan keterampilan diri.
“Aspirasi warga ini tetap akan kami perjuangkan sampai mendapatkan solusi terbaik bagi kepentingan warga Kota Surabaya. Tetap rajin Turba atau turun ke bawah menyapa dan menemui warga, terutama Dapil 3 guna menyerap aspirasi masyarakat,” pungkasnya.xco