Surabaya, areknews – Hasil pemantauan terhadap perubahan harga selama bulan Januari 2019 di 8 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) Jawa Timur menunjukkan adanya kenaikan harga. Hal ini membuat bulan Januari 2019 Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,34 persen atau sedikit lebih tinggi dari inflasi nasional sebesar 0,36 persen. Inflasi Januari 2019 lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun 2018, dimana pada bulan Januari 2018 mengalami inflasi sebesar 0,60 persen.
Apabila dilihat trend musiman setiap bulan Januari selama sepuluh tahun terakhir (2009-2018), seluruhnya terjadi inflasi. “Pada bulan Januari 2017 merupakan inflasi tertinggi yaitu sebesar 1,52 persen. Sedangkan inflasi terendah pada bulan Januari 2015 sebesar 0,20 persen,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Teguh Pramono, di kantornya, beberapa waktu lalu. Penghitungan angka inflasi di 8 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur selama Januari 2019, seluruh kota mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Malang sebesar 0,53 persen. Kemudian diikuti Banyuwangi sebesar 0,39 persen, Surabaya dan Madiun 0,33 persen, Sumenep 0,32 persen, Kediri dan Jember 0,15 persen, dan Probolinggo sebesar 0,12 persen. “Jika dibandingkan perkembangan inflasi Year on Year (Januari 2019 terhadap Januari 2018) di 8 kota IHK Jawa Timur menunjukkan bahwa Malang memiliki inflasi tertinggi yaitu mencapai 2,81 persen, disusul Surabaya 2,73 persen, kemudian Jember 2,53 persen dan yang paling rendah ialah Banyuwangi yaitu sebesar 1,73 persen,” terangnya.
Pada bulan Januari 2019 dari tujuh kelompok pengeluaran, seluruh kelompok mengalami inflasi. Kelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,91 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami inflasi terendah adalah kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,07 persen. Komoditas utama yang memberikan andil terbesar terhadapinflasi Jawa Timur bulan Januari 2019 ialah tarif angkutan udara, beras, dan mujair.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar deflasi bensin, tarif kereta api, dan telur ayam ras. “Laju inflasi Year on Year (YoY) Jawa Timur di bulan Januari 2019 mencapai 2,60 persen, angka ini lebih rendah dibandingka YoY Januari 2018 sebesar 3,10 persen,” pungkasnya.xco