Surabaya, areknews – Lembaga Survei Proximity Indonesia merilis hasil survei untuk Pemilu 2019. Berdasarkan riset yang dilakukan terkait Pileg 2019, nama Caleg DPR RI asal PKB untuk Dapil Jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo) dengan nomor urut 3 Fandi Utomo memuncaki survei elektabilitas di Dapil Jatim 1.
Dalam survei ini, Fandi Utomo berada di posisi pertama dengan perolehan 18.0 persen. “Di posisi kedua ada Puti Guntur dengan 17.2 persen dan Bambang DH di posisi ketiga dengan 16.2 persen,” ujar Direktur Proximity, Whima Edy Nugroho, Jumat (12/4).
Di posisi keempat ada Arzeti Bilbina dengan 8 persen. Di posisi kelima, ada Syaichu Islam dengan 6.5 persen. Lalu, diikuti Adies Kadir dengan 3.9 persen dan Ahmad Dhani Prasetyo dengan 3.8 persen.
Fandi Utomo Tetap Teratas
Beberapa Caleg incumbent yang masih menjabat sebagai anggota DPR RI, menurut Whima justru memiliki elektabilitas yang kurang memuaskan. Mereka ada di posisi bawah 10 besar elektabilitas.
“Lucy Kurniasari misalnya, mendapatkan 2.4 persen, lalu Bambang Haryo dengan 3.4 persen, dan Sungkono yang meraih 3.7 persen,” pungkas Whima.
Sebagai informasi, survei ini dilakukan dengan jumlah sampel sebanyak 1.350 responden dengan metode multistage random sampling dan memiliki margin of error 2.7 persen serta tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei dilakukan sejak 25 Maret-5 April 2019 dari 49 Kecamatan serta 135 Desa/Kelurahan di Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo.
Sementara itu, akademisi dari UNIPA Edi Sulistiawan memandang, ada fenomena pergeseran perolehan suara caleg yang sangat signifikan. Ada peningkatan suara cukup tinggi dari masing-masing caleg.
Edi mencontohkan Fandi Utomo yang menjadi leading caleg. Perubahan signifikan ini diharapkan caleg incumbent dimunculkan tentang porsentase terpilihnya kembali menjadi anggota DPR RI.
Dari kontestasi hasil survey, caleg incumbent tidak memiliki perolehan soginfikan ketimbang Fandi Utomo. Karena memang caleg PKB ini sangat gencar melakukan kampanye, baik udara dan darat.
“Ada caleg yamg gencar tapi ngak keluar dari hasil survey, padahal metode kampanye sama dengan apa yang dilakukan Fandi Utomo. Semoga saja hasilnya bisa tetap sampai pada pencoblosan,” ujarnya.xco