Surabaya, areknews – Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan, kedepan Pemerintah Kota (Pemkot) mulai mempersiapkan moda transportasi massal.
Salah satunya dengan mempersiapkan moda transportasi Subway yang menyambungkan (baca: interkoneksi) zona wilayah perekonomian di Kota Pahlawan ini.
Oleh politisi PDIP ini, moda transportasi bawah tanah ini mulai dipikirkan dan dipersiapkan sejak sekarang.
Sehingga keberadaannya tidak sama dengan pengembangan MRT yang sudah ada di Jakarta. “Jakarta memang sudah memulai namun melihat kondisi penataannya sudah terlambat. Nah, Surabaya jangan sampai seperti itu,” katanya.
Ditemui seusai menghadiri agenda Pemeriksaan Kesehatan Mata 6000 Pelajar Se-Surabaya, di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, Rabu (31/7), Whisnu menerangkan moda transportasi Subway tersebut didukung dengan Feeder Terminal.
Ide dari wakil walikota ini merancang Subway sebagai infrastruktur yang membangun interkoneksi ekonomi antara Surabaya barat, timur dan pusat. Namun, dikatakan Whisnu Subway tidak akan meninggalkan moda angkutan umum maupun angkutan online yang sudah eksis.
Angkutan umum dan online nantinya bisa mengambil penumpang dari perumahan dan perkampungan menuju terminal Subway. “Dan itu bisa dibiayai APBD sehingga gratis bagi warga,” terang pria yang biasa disapa WS ini.
Pembiayaan angkutan umum seperti angkot, ojek online maupun Taksol akan dihitung per kilometer. “Tidak merugikan juga keberadaan MRT,” imbuh mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya.
Lebih lanjut, Politisi yang kini duduk di DPD PDIP Jatim ini menambahkan, persiapan tersebut akan dikoordinasikan lebih awal dengan legislatif di DPRD Surabaya.xco