, ,

Kampung Flory, Desa Wisata Terintegrasi Binaan BI

Yogyakarta, areknews – Kampung Flory menjadi salah satu destinasi wisata yang mulai ramai dikunjungi masyarakat di Indonesia. Sebuah desa yang memiliki lahan seluas 6,5 hektare (ha) mengandalkan sektor perikanan, pertanian, dan perkebunan ini berada di Jugang, Tridadi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ada berbagai obyek wisata yang ditawarkan dalam empat zona, yakni zona Taruna Tani, zona Agro Buah, zona Bali Ndeso, dan zona Dewi Flory. Zona Taruna Tani menawarkan berbagai jenis tanaman buah, tanaman hias. Zona Dewi Flory menyediakan sejumlah homestay atau penginapan serta pelatihan wirausaha agrobisnis.

Zona Agro Bush menyediakan wisata petik buah langsung dari pohonnya dan wisata edukasi. Terakhir, zona Bali Ndeso adalah wisata kuliner yang menyediakan makanan-makanan tradisional.

“Awalnya memang hanya pembuatan tanaman hias. Namun lalu kita sinergikan dengan pertanian, pariwisata, pendidikan, budaya, lingkungan sama kuliner jadi satu kawasan jadi destinasi wisata unggulan lah harapannya,” ujar Sudi Hartono, pendiri Kampung Flory.

Kampung Flory mulai berdiri sejak 2015 lalu. Berbagai macam pembenahan selalu dilakukan setiap tahunnya. Terbaru, pihak pengelola bakal menambah wahana wisata berupa spot swafoto, taman bunga, hingga panggung kesenian yang terletak di pinggir sungai langsung.

Di sisi timur Kampung Flory terdapat sebuah aliran Sungai Bedog. Sungai yang masih jernih tersebut juga menjadi andalan tersendiri bagi destinasi wisata yang biasa dikunjungi lebih dari 2.000 wisatawan saat hari libur

“Daya tariknya itu justru sungainya. Awalnya kita memang lingkungan tradisional nuansa alam, memang kita ingin mengangkat sungai ini bisa lebih dinikmati. Karena sekarang kan sudah pada kotor toh sungai, nah disini masih terjaga bersih,” katanya.

Pengelolaan Kampung Flory melibatkan pemerintahan desa. Sebab, lahan wisata ini rata-rata menggunakan tanah milik kas desa. “Jadi kami sinergi dengan pemerintah desa, memanfaatkan tanah-tanah kas desa. Kami juga memberdayakan masyarakat,” imbuhnya.

Sudi menambahkan selama empat tahun terakhir, grafik pertumbuhan ekonomi di Kampung Flory meningkat pesat. Hal itu tak lepas dari peran perbankan.

“Banyak sekali bantuan dari perbankan. Mulai dari pelatihan, studi banding, dana juga pembangunan fisik. Mereka lebih ke mendampingi kita untuk pengelolaan marketingnya. Kita berkembang seperti ini juga berkat mereka juga sejak 2017 lalu,” terangnya.

Kampung Flory Desa Wisata Binaan BI

Salah
Salah satu lokasi foto di kampung Flory yang menjadi favorit para pengunjung. Ist

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) BI Provinsi Jawa Timur (Jatim) Difi A. Johansyah mengatakan Kampung Flory ini merupakan salah satu binaan Bank Indonesia. Kampung ini merupakan desa wisata yang sudah terintegrasi antara pertanian, perikanan dan pendidikan.

“Juga ada outbound-nya. Ini adalah contoh yang sudah berhasil dan sudah kita terapkan juga di Jawa Timur, tepatnya di Desa Brajang, Kecamatan Trawas, Mojokerto,” katanya.

Difi mengaku para pemuda di sekitar Kampung Flory memiliki kesadaran yang tinggi di sektor ekonomi. Para pemuda menilai saat ini untuk mencari uang tak hanya dilakukan dengan menjual produk pertanian, namun juga wisata pertanian.

“Bahwa jual view pemandangan, jual aktivitas, itu duitnya lebih banyak daripada jual produk pertanian. Karena kebutuhan orang untuk bisa outbond sekarang makin bertambah makin besar, anggarannya makin besar. Ini yang yang coba ditangkap disini. Oleh karena itulah BI masuk dan buat sinergi dengan mereka. Jadi intinya kalau BI masuk itu bukan dari nol, tapi bibitnya sudah ada nah tinggal kita sinergikan,” pungkasnya.xco