Sidoarjo, areknews – Rutan Perempuan Surabaya (Ruperbaya) menjadi satker paling muda di jajaran Kanwil Kemenkumham Jatim. Meski begitu, Kakanwil Krismono berharap Ruperbaya tetap memberikan layanan terbaik dengan meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan. Termasuk meningkatkan budaya pelayanan dengan mengedepankan kemanusiaan.
Hal itu diungkapkan Kakanwil saat memberikan penguatan tugas pokok dan fungsi petugas Ruperbaya di rutan yang terletak di Desa Kebon Agung, Porong itu. Usai meninjau gedung baru dan layanan rutan, Kakanwil memberikan pengarahan kepada seluruh pegawai yang dipimpin Ike Rahmawati itu.
Krismono yang didampingi Kadivpas Pargiyono dan Kalapas Porong Tony Nainggolan mengapresiasi kondisi rutan yang secara fisik masih rapi. Meski begitu, Kakanwil tetap menegaskan agar kontrol, pengawasan terus dilaksanakan. “Mulai dari penggeledahan depan hingga blok harus benar-benar dilaksanakan, mumpung gedung masih baru sehingga lebih mudah dikontrol,” tuturnya.
Pengawasan secara internal ini sangat penting untuk menciptakan rutan yang benar-benar zero handphone, pungli dan narkoba (halinar). “Kalau nanti sudah sampai melibatkan pihak eksternal seperti kepolisian maupun BNN tentunya sangat memprihatinkan,” tegasnya.
Selain itu, Krismono meminta seluruh pegawai agar menguasai budaya pelayanan 3S. Senyum, Sapa dan Salam. Budaya ini harus didasari dengan nilai-nilai kemanusiaan. “Mari memanusiakan manusia dengan baik, sehingga pengguna layanan baik WBP maupun keluarganya puas dengan pelayanan kita,” ajaknya.
Dengan begitu, Krismono yakin predikat sebagai satker Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) lebih mudah. Mengingat dukungan infrastruktur juga sudah sangat baik. “Selalu tekankan Luhur dalam Cita-Cita, Unggul dalam Pelayanan dan Prima dalam Penampilan,” tutupnya.xco