Surabaya, areknews – Kasus pasien positif Covid-19 di Surabaya terus bertambah. DPRD Surabaya meminta Pemkot menyiapkan langkah recovery terkait kebijakan-kebijakan yang sudah diambil meski sebelumnya sejumlah peraturan pemerintah belum keluar.
Wakil Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Surabaya, Mahfudz menilai langkah recovery atas berbagai kebijakan harus dilakukan. Langkah ini, kata dia, diperlukan agar masyarakat tidak bertambah resah.
”Intinya komunikasi dengan berbagai pihak termasuk legislatif. Baru saat video conference, itu pun sekedar pemaparan Wali Kota Surabaya soal langkah-langkahnya,” katanya, Selasa (7/4).
Mahfudz yang juga Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya ini mengatakan, penerapan bilik sterilisasi, penutupan pasar, perlu dijelaskan sebagai langkah pemulihan psikologis masyarakat.
”Selain itu, upaya penguatan anggaran untuk penanganan Covid-19 juga perlu dipertegas, terutama sumber-sumbernya,” katanya.
Menurutnya, akan lebih baik jika soal anggaran penanganan Covid-19 termasuk recovery para korban corona baik fisik maupun psikis masyarakat yang terimbas dibicarakan dengan dewan. ”Ingat salah satu fungsi dewan di penganggaran,” ujarnya.
Menurutnya, langkah pemkot harus tepat sasaran, setidaknya jumlah pasien yang terinfeksi bisa berkurang atau paling tidak staknan penyebarannya.
”Harus berkoordinasi dengan berbagai lini, sulit lho nangani pandemi ini, Amerika dan Italia saja kocar-kacir, jumlah korban disana mencapai belasan ribu dan banyak juga yang meninggal dunia,” katanya.
Dia berharap, semua elemen bisa berkoordinasi termasuk pemkot agar kebijakan yang diambil selaras dengan kebijakan nasional.tim