Surabaya, areknews – Anggota Komisi B DPRD Surabaya Hamka Mudjiadi Salam mengapresiasi dibentuknya pasar tangguh di Surabaya untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.
Hamka menegaskan yang paling penting adalah disiplin menerapkan protokol kesehatan, baik itu oleh pedagang maupun pelanggan. “Bisa saja PD Pasar Surya mengadopsi sistem ganjil genap yang dilakukan Jakarta. Ini memang beresiko dengan berkurangnya pendapatan pedagang. Tapi mereka tidak mati,” jelasnya, Rabu (17/6).
Sistem Ganjil Genap yaitu menggilir jadwal buka stand menyesuaikan nomor stand dan tanggal. “Itu bagus karena bisa mengurangi jumlah pengunjung pasar,” terang Hamka.
Anggota Fraksi PAN-PPP itu menambahkan agar masyarakat tidak menyerah ditengah pandemi. “Ekonomi boleh melemah tapi jangan sampai mati. Syukur-syukur kita bisa beradaptasi,” ungkapnya.
Agar protokol kesehatan benar-benar dijalankan dengan disiplin, Hamka menegaskan perlunya norma hukum tidak cukup dengan norma sosial. “Norma hukum itu bisa diatur lewat perwali atau perda. Kalau perda bisa dibentuk lewat perda inisiatif. Tapi lewat perwali saja sudah cukup sebenarnya. Yang penting subtansinya,” pungkas Hamka.
Sebelumnya Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, bahwa pembentukan Pasar Tangguh ini tak hanya diterapkan kepada 67 pasar yang dikelola PD Pasar Surya. Tapi juga terhadap Pasar Krempyeng yang dikelola LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) atau warga setempat.
“Pasar krempyeng kita koordinasi dengan Satpol PP, kecamatan dan Bagian Pemerintahan, untuk menata pasar-pasar krempyeng tersebut. Nantinya ke depan semuanya harus seperti itu,” pungkasnya.xco