Surabaya, areknews – Upaya pelestarian seni dan budaya asli Surabaya tetap dipertahakan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Termasuk memfasilitasi para seniman untuk tetap berkarya.
Untuk merealisasikan hal ini, DPRD mengapresiasi dan mendukung oenuh upaya pemkot Surabaya untuk mempertahankan kelestarian seni dan budaya lokal melalui suport anggaran daerah.
Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono menilai menjaga kearifan lokal termasuk kesenian dan kebudayaan sangat penting sebagai identitas suatu daerah. Kota Surabaya sebagai kota pahlawan akan menjaga dan melestarikan semua kearifan lokal yang ditinggalkan oleh para pedahulu agar tetap eksis dan terjaga.
“Seni dan budaya kota Surabaya sangat lengkap. Hal ini juga bisa menjadi daya tarik dan menambah destinasi wisata sehingga bisa meningkatkan pendapatan asli daerah,” ujarnya.
Sementara itu Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan, aktifitas-aktifitas sanggar seni maupun budaya yang ada di wilayah Kecamatan Se-Surabaya, tetap menjadi perhatian. Bahkan, kesempatan untuk membawa identitas Surabaya dalam budaya diberikan merata.
’’Tetap difasilitasi. Yah memang salah satunya persiapan kita untuk merevitalisasi TRS jadi pusat seni dan budaya,’’ katanya.
Dilokasi bangunan TRS yang disulap menjadi Komplek Festival Aspirasi Seni dan Budaya Tri Sakti, menjadi lokasi pertunjukkan maupun aktifitas berkesenian.’’Jadi semua kegiatan seni dan budaya Surabaya bisa digelar disana,’’ kata Whisnu.
Diketahui, revitalisasi TRS sudah dipersiapkan oleh Pemkot Surabaya melalui Bappeko. Proses tersebut sedianya harus tertunda tahun ini, dan akan dilakukan tahun depan. Itu lantaran masa pandemi Covid-19 masih menyelimuti Surabaya dan Indonesia.
Selain itu, kedepan program gagasan WS menyoal dana Rp 50-100 juta setiap RT per-tahun, bisa dimanfaatkan dalam proses regenerasi pelestarian budaya.
Misalnya, dalam rembug kampung warga membuat program Sanggar Seni sebagai bentuk pembibitan anak-anak muda yang berminat terjun dalam hal seni dan budaya.’’Ketika programnya bagus, dana itu bisa dimanfaatkan,’’ terang alumnus ITS Surabaya ini.
Pemkot, dikatakan WS akan menyediakan tenaga pengajar maupun mentor secara profesional untuk melatih warga.’’Tentunya harus langsung dari seniman asli Surabaya sebagai pengajarnya. Ini solusi juga bagi penggiat seni untuk tetap berkreasi,’’ tambah WS.
Hasil dari proses pembibitan seniman-seniman muda ini nantinya bisa menunjukkan eksistensi dan aktualisasi dalam berkesenian di lokasi Festival Aspirasi, Seni dan Budaya Tri Sakti.
’’Misalnya, oh ini dari Sanggar Seni Kecamatan mana mau pertunjukkan, kami fasilitasi. Sekaligus mengundang seniman-seniman dari daerah lain. Jadi ini sekaligus kesempatan untuk mempertahankan dan melestarikan budaya,’’ terang suksesor Tri Rismaharini dalam Pilwali Surabaya 2020.
Ide besar ini sedianya akan dirembug bersama dengan para seniman, maupun komunitas budaya di Surabaya. “Dalam waktu dekat ini saya akan bertemu dengan para seniman Surabaya,’’ pungkasnya.xco