Surabaya, areknews – OPOP Training Center Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggandeng Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur melakukan MoU penyelenggaraan sertifikasi profesi dan pelatihan bagi santri, alumni santri serta pesantren di Provinsi Jawa Timur, Kamis (3/12).
Sekretaris OPOP Jawa Timur, Moh. Ghofirin menjelaskan dengan MoU ini, OPOP Training Center Unusa akan segera melakukan pemetaan pelatihan dan sertifikasi yang dibutuhkan pelaku usaha di kalangan pesantren.
“Pesantren, Santri, dan alumni pesantren harus berdaya secara ekonomi. Oleh karenanya perlu ikhtiar dalam meningkatkan kompetensinya. Dengan demikian, SDM pesantren, santri, alumni santri di Jawa Timur semakin baik kedepannya,” ucap Ghofirin.
Melalui kerja sama ini, OPOP Training Center Unusa akan mendorong pesantren untuk meningkatkan kompetensi sdm, termasuk di dalamnya adalah sertifikasi Dewan Pengawas Syariah yang saat ini sedang banyak dibutuhkan koperasi pondok pesantren.
Ghofirin menambahkan bahwa saat ini entitas bisnis di Pesantren seperti Koperasi Pondok Pesantren sedang ingin melakukan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip-prinsip Syariah. Oleh karenanya sertifikasi di sektor Syariah menjadi sebuah keniscayaan.
Selain itu, Ghofirin akan mendukung pesantren dalam melakukan kurasi produk agar unggul dan berkualitas. “Produk-produk pesantren harus bisa diterima pasar lokal, nasional hingga internasional yang menjadi sasaran program OPOP ini,” jelas pria yang juga menjabat Direktur OPOP Training Center Unusa.
Dalam acara ini, Unusa juga mendapatkan bantuan paket sarana dan prasarana pendididkan terdampak covid-19 dari Bank Indonesia. Bantuan ini berupa laptop, LCD Proyektor, layar LCD Proyektor dan paket data serta modem.
“Dengan bantuan ini sangat membantu ditengah pandemi ini, karena semua dilakukan secara online,” ucap Direktur IT Unusa, Drajad Uji Cahyono, S.Kom.xco