Surabaya, areknews – Menurut provinsi asal barang, penyumbang ekspor terbesar kedua pada Januari – Maret 2021 di Indonesia berasal dari Jatim. Yakni sebesar 5,224 miliar dollar AS atau 10,68 persen setelah Jawa Barat.
Diurutan pertama dipegang Jawa Barat dengan nilai 8,141 miliar dollar AS (16,65 persen), diposisi ketiga ditempati provinsi Riau dengan nilai 4,437 miliar dollar AS (9,07 persen). Ketiganya memberikan kontribusi hingga mencapai 36,40 persen dari seluruh ekspor nasional.
Kepala Badan Pusat statistik (BPS) pusat, Suhariyanto, dalam konferensi pers melalui virtual zoom, Kamis (15/4) memaparkan, nilai ekspor Indonesia Maret 2021 mencapai 18,35 miliar dollar AS atau naik 20,31 persen dibanding ekspor Februari 2021. Demikian juga dibanding Maret 2020 naik 30,47 persen.
Peningkatan terbesar yakni ekspor nonmigas terutama pada komoditi lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 1,167 miliar dollar AS (67,90 persen). Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada kendaraan dan bagiannya sebesar 16,7 juta dollar AS (2,06 persen).
Sementara menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Maret 2021 naik 18,06 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Demikian juga ekspor hasil pertanian naik 14,61 persen dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 12,10 persen.
Ekspor nonmigas Maret 2021 terbesar adalah ke Tiongkok, yaitu 3,73 miliar dollar AS, disusul Amerika Serikat 2,07 miliar dollar AS dan Jepang 1,38 miliar dollar AS, dengan kontribusi ketiganya mencapai 41,12 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar 3,46 miliar dollar AS dan 1,44 miliar dollar AS.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Maret 2021 mencapai 48,90 miliar dollar AS atau meningkat 17,11 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Demikian juga ekspor nonmigas mencapai 46,25 miliar dollar AS atau meningkat 17,14 persen.xco