Tolak Radikalisme, Barikade Gus Dur Jatim Gelar Dialog Kebangsaan.
Lamongan, areknews – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Barikade Gus Dur Jawa Timur menggelar kegiatan Dialog Kebangsaan dengan tema “Menjaga Toleransi dan Menolak Radikalisme Menuju Indonesia Maju”, di Hall Samudra Hotel Tanjung Kodok Beach Resort (TKBR) Paciran- Lamongan, Sabtu (6/8/2022).
Kegiatan dialog kebangsaan ini diikuti oleh DPC BGD Bojonegoro, Lamongan, dan Tuban, yang sekaligus dilakukan pelantikan dan pengambilan sumpah.
“Kegiatan ini selain untuk meneladani nilai-nilai yang diajarkan oleh Gus Dur juga untuk memperteguh persatuan dan kesatuan agar terhindar dari radikalisme dan terorisme. Mengingat, negara ini juga memiliki banyak keragaman,” kata Arizal.
Selain itu, Arizal juga berharap, politik identitas tak dipakai sebagai strategi mobilisasi untuk memenangkan Pemilu maupun Pilpres 2024. Sehingga tak terjadi lagi pembelahan masyarakat dan kohesi sosial pun tak terganggu.
“Sebentar lagi kita menghadapi Pilpres 2024, Jangan sampai ada kelompok dengan mengatasnamakan agama namun justru mengganggu atau bahkan merusak stabilitas. Oleh sebab itu, pentingnya menjaga toleransi dan menolak radikalisme demi negara yang aman, tentram dan damai dan semoga Pemilu 2024 ke depan tidak gaduh,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Bakesbangpol Jatim, R. Heru Wahono Santoso menyampaikan apresiasinya kepada BGD Jatim. Menurutnya, terorisme masih menjadi ancaman bagi negara. Bahkan, ia menyebut, terorisme bagaikan penyakit yang komplikasi.
“Kegiatan ini selaras dengan langkah Bakesbangpol dalam mencegah terorisme dan radikalisme melalui sejumlah pembinaan kepada masyarakat. Yang mana kita juga terus meningkatkan toleransi, karena bibit terorisme dan radikalisme adalah intoleran,” ungkap Heru.
Tak hanya itu, Heru juga menuturkan bahwa terorisme ini bisa menjangkiti siapa saja, mulai dari anak-anak hingga dewasa, bukan hanya laki-laki, tapi juga perempuan, serta tak pandang dari latar belakang apapun.
“Pola terorisme ini memang berubah-ubah dan terus berkembang, mulai dari pelakunya maupun metode yang dipakai, maka sosialisasi dan pembinaannya pun harus dilakukan secara bersama. Apalagi ini menjelang Pemilu 2024, tentu kita tidak ingin ada politik identitas yang rawan menimbulkan perpecahan,” jelasnya.
Dialog kebangsaan ini juga menghadirkan 3 narasumber di antaranya Ali Fauzi ,Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian Lamongan, Letkol Inf Imam Wibowo, Waasintel Kasdam V Brawijaya, Konsorsium Kader Gus Dur, H. M. Misbahus Salam yang mewakili Ketua Umum Konsorsium Kader Gus Dur, Hj. Yenny Wahid.
Sementara itu turut hadir dalam kegiatan ini yakni Kepala Bakesbangpol Lamongan, Dianto Hari Wibowo, KH. Salim Azhar Rois Syuriah PCNU Lamongan, yang juga pengurus MUI setempat, jajaran Forkopimcam Paciran, serta ratusan kader BGD.news