Pembangunan jamban ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup bersih dan sehat di keluarga dan lingkungan. Juga menekan pencemaran di sungai. Dan bagi masyarakat yang membutuhkan, mereka sangat lega. Karena kalau membuang hajat, cukup di jamban di rumah sendiri,” terang Adi.
Pria yang juga anggota FPDIP Surabaya itu sempat menjenguk pembangunan jamban di rumah Warsito, warga Pacar Kembang, Tambaksari.
Menurut Adi, pembangunan jamban sangat dibutuhkan di keluarga-keluarga tidak mampu, yang tinggal di perkampungan yang padat penduduk.
“Karena keterbatasan biaya dan lahan, warga yang bersangkutan bertahun-tahun, berbulan-bulan, hidup tanpa jamban di rumah,” terangnya.
Sementara itu, Wali Kota Eri Cahyadi membuat gebrakan. Yang semula anggaran pembangunan jamban berjumlah ratusan pada tahun berjalan, kini ditingkatkan berlipat-lipat lebih banyak.
“DPRD Kota Surabaya telah menyetujui anggaran pembangunan jamban, pada tahun 2023 menjadi 8 ribu jamban. Ini tentu suatu lompatan yang luar biasa, karena memangkas daftar antrean di masyarakat. Seiring peningkatan anggaran di APBD Kota Surabaya tahun 2023,” kata Adi.
DPRD Kota Surabaya bersama Wali Kota Eri Cahyadi telah menetapkan APBD tahun 2023 senilai Rp 11,2 triliun. Penetapan dilakukan dalam rapat paripurna DPRD Kota Surabaya, tanggal 10 Nopember 2022, bertepatan Hari Pahlawan.
“Kekuatan APBD tahun 2023 mengalami kenaikan dari tahun 2022 yang senilai Rp 10,6 triliun,” pungkasnya.xco