Surabaya, areknews – Terkait fenomena maraknya aksi gangster di Surabaya, Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan bahwa pendidikan dan keluarga juga bisa memperkuat karakter anak-anak. Apalagi ketika mereka sudah mulai beranjak remaja.
“Basis terpenting adalah keluarga, yang menjadi tempat tumbuh berkembangnya anak-anak. Kemudian lingkungan masyarakat. Maka peran orangtua untuk membekali anak-anaknya dengan akhlak mulia agar tidak terjurumus pergaulan liar dan kenakalan remaja,” kata Adi Sutarwijono.
Edukasi karakter yang positif juga dilakukan di sekolah. Adi mendukung penghapusan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa oleh Wali Kota Eri Cahyadi.
Sekolah diminta memfokuskan pada kegiatan-kegiatan non akademis yang edukatif dan kreatif, pada jam 12.00-14.00 WIB.
“Lewat berbagai kegiatan di sekolah, para pelajar dirangsang kognisi dan afeksinya, dan ujungnya pada perilaku sehari-hari. Untuk membangun akhlak yang baik,” kata Adi.
DPRD Surabaya juga mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk memperkuat kegiatan-kegiatan kepemudaan, jambore pelajar di level SD dan SMP, bahkan SMA/SMK dan karang taruna, agar satu sama lain bisa saling berinteraksi.
Juga menggulirkan even-even olahraga, keseniaan, kebudaayaan untuk menyalurkan bakat-bakat dan talenta kalangan anak muda di kota ini.
“Setelah pandemi covid-19 terkendali, saatnya memikirkan untuk menyalurkan bakat dan talenta anak-anak muda.
Melalui olahraga, even kesenian dan budaya, jambore, yang memupuk kesadaran individual dan kolektif untuk mencintai Surabaya dan Indonesia.
Untuk mengoptimalkan dan mengekespresikan bakat-bakat kemampuan yang dimiliki anak-anak muda dan kaum milenial,” kata Adi.xco