Surabaya, areknews – Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono menyebut sistem pemilu proporsional terbuka atau tertutup bagi calon anggota legispatif memiliki kesamaan yakni sama – sama berjuang untuk merebut dan memperoleh simpati dari rakyat.

“Bagi kami baik proporsional terbuka atau tertutup itu sama saja,” ujar Adi Sutarwijono di acara podcast Jurnalis Dewan Surabaya (Judes) Indonesia dalam tema terkait sistem pemilu proporsional terbuka tahun 2024 mendatang.

Menurut dia, seluruh caleg, kader partai politik dan anggota dewan tentang keputusan itu yang tidak lain adalah harus melaksanakan dan mempersiapkan diri agar berhasil dalam meraih simpati publik.

Adi Sutarwijoyo yang akrab disapa akrab Awi ini menjelaskan, inti tugas pokok seorang bacaleg itu terpenting adalah turun ditengah – tengah masyarakat dan menyelesaikan masalah di berbagai forum

“Kalau itu tidak bisa dilakukan oleh kader partai politik meski dengan sistem terbuka maupun tertutup tidak bakal mendapatkan suara dan kepercayaan publik,” terangnya.

Menurut Awi yang juga Ketua DPC PDIP Kota Surabaya ini, karena rakyat sekarang sudah cerdas tidak mau memilih kucing dalam karung. “Berarti apa yang dibutuhkan adalah satu rekam jejak,” kata Awi

Menurut ia, sejarah seorang caleg memang betul betul mempunyai jiwa pengabdian, kerakyatan dan keterbukaan.

Lanjut ia, jangan sampai partai politik atau caleg tiba tiba muncul masuk ke kampung hanya di masa kampaye. “Setelah itu ditinggal pergi,” pungkasnya.xco