Surabaya, areknews – Java Coffee Culture (JCC) yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur mampu meraih transaksi penjualan produk sebesar Rp25,63 miliar. Ini artinya, melampaui target transaksi yang diharapkan yakni Rp18 miliar.
Demikian disampaikan Deputi Gubenur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta, dalam sambutannya, pada puncak acara Semarak JCC & Festival Peneleh yang digelar di sepanjang Jalan Tunjungan Surabaya, Minggu (9/7) sore.
Filianingsih mengapresiasi kesuksesan dari pelaksanaan JCC 2023, yang juga bersinergi dengan Pemkot Surabaya. Kesuksesan ini tidak hanya dari nilai transaksi yang dihasilkan namun juga antuasiame peserta dalam rangkaian kegiatan JCC mulai 5 Juli hingga 9 Juli 2023. Sampai 9 Juli 2023 pukul 12.00 WIB, total pengunjung JCC & Festival Peneleh lebih dari 6000 orang.
Peserta dalam talkshow sebanyak 1.447 orang, terdapat 32 pelaku UMKM yang mengikuti workshop. Sementara UMKM yang berpartisipasi dalam kegiatan Showcase UMKM sebanyak 41 UMKM baik UMKM binaan BI maupun UMKM Mitra BI. “JCC dan Festival Peneleh ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang mendukung program GBBI dan GBWI sekaligus Road to Karya Kreatif Indonesia 2023,”tukasnya.
Lanjut, Filianingsih menjelaskan potensi pengembangan kopi di Jawa. Produksi kopi di Jawa pada tahun 2022 sebesar 99 ribu ton. Secara spesial, produksi kopi produksi kopi tersebar di wilayah Jawa yang utamanya didominasi dari provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Dari sisi ekspor, komoditas unggulan kopi di Jawa didominasi oleh Jawa Timur dan mayoritas diekspor ke Mesir, Jepang dan Italia. Ekspor kopi not roasted (biji kopi) di Jawa masih cukup tinggi (pangsa pasar 28 persen) dibandingkan kopi roasted dan ekstrak kopi, sehingga masih terdapat ruang untuk hilirisasi komoditas kopi olahan di Jawa.
Komoditas kopi roasted di Jawa masih didominasi oleh Jawa Timur, dan komoditas ekstrak kopi di Jawa didominasi oleh Banten. Sementara ekspor olahan kopi mayoritas diekspor ke Filipina.
“Untuk ekspor biji kopi (not roasted) di wilayah Jawa, periode Januari-April 2023 didominasi Jawa Timur dengan pangsa pasar 86 persen dengan Mesir, Jepang dan Italia sebagai mitra dagang utama,”ungkapnya.
Sedangkan ekspor kopi roasted di wilayah Jawa, tambah Filianingsih, didominasi ekspor dari Jawa Timur (85 persen). “Dan ekspor ekstrak kopi didominasi Banten (87 persen). Filipina jadi mitra dagang utama ekspor olahan kopi,” pungkasnya.xco