Surabaya, areknews – Kabar yang menyebutkan jika Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 3 kursi di DPRD Surabaya memilih bergabung dalam satu fraksi dengan PDI Perjuangan yang memiliki 11 kursi berhembus kencang
Kabar ini pun tidak disanggah oleh Mahzun Jayadi Ketua PAN Surabaya, yang mengatakan jika partainya memilih untuk bergabung dengan PDIP, namun tidak ada alasan yang krusial karena dianggap hal yang biasa.
“Betul, kami bergabung dengan PDIP. Hal ini biasa saja tidak termasuk krusial. Fraksi-fraksi yang lain sudah cukup dengan diri mereka, sehingga alternatif gabungnya PAN dengan PDIP merupakan pilihan yang wajar saja,” jawabnya. Senin (9/9).
Hal senada disampaikan Ghofar Ismail, S.T politisi PAN Surabaya yang kembali terpilih di DPRD Surabaya periode 2024-2029, bahwa sikap partainya memililih bergabung dengan PDIP sudah menjadi kesepakatan.
“Lebih baik gabung partai besar, lebih proporsional. Kesepakatan elit DPD PDIP dan DPW PAN. Sudah clear jadi 1 fraksi,” jawab Ghofar.
Bahkan Ghofar juga menegaskan jika susunan strukturnya sudah siap untuk diserahkan ke pihak Sekretariat Dewan (Sekwan) DPRD Surabaya. “Besok struktur fraksi di kirim ke sekwan,” tegasnya.
Dengan demikian, DPRD Surabaya bakal memiliki 5 Fraksi yaitu Gerindra, Golkar, PKB, PKS, dan PSI. Sedangkan 2 Fraksi gabungan adalah Fraksi Demokrat, PPP, Nasdem dan yang terbaru adalah Fraksi PDIP-PAN .
Sementara itu, Adi Sutarwijono Ketua PDIP Surabaya masih belum bersedia berkomentar, dengan alasan akan membuat rilies beritanya. “Info teko sopo. Besok ae,” jawabnya saat ditanya media.
Sebagai partai pemenang Pemilu tahun 2024 di Kota Surabaya, tentu posisi dan nilai tawar PDI Perjuangan semakin kuat karena dengan bergabungnya PAN anggota fraksinya menjadi 14 kursi.xco