, , ,

OJK Jatim Nilai Pertumbuhan Kredit dan Pasar Modal Alami Tren Positif

Surabaya, areknews – OJK Jatim menilai tren kredit dan pasar modal di wilayah Jawa Timur tumbuh positif. Ini terlihat dari indikator utama yang sehat dan terkendali, seperti kecukupan modal, risiko kredit, hingga likuiditas.

Direktur Pengawasan Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Perlindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis OJK Jatim, Dedy Patria mengatakan, kecukupan modal tersebut masih terjaga dengan baik, baik pada bank umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) maupun perbankan syariah.

“Saat ini, untuk bank umum, kecukupan modal mencapai 30,32 persen. Untuk BPR bahkan lebih tinggi, yakni 39,66 persen. Sedangkan, sektor perbankan syariah memiliki kecukupan modal di angka 28,7 persen. Semua ini jauh di atas ambang batas yang kami tetapkan, yakni antara 10 hingga 12 persen,” kata Dedy saat menyampaikan perkembangan OJK Jatim terbaru dalam Media Gathering di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (3/10).

Menurutnya, likuiditas dan risiko kredit di Jawa Timur masih aman dan terkendali. Berdasarkan data terbaru, Non-Performing Loan (NPL) netto tercatat sebesar 1,93 persen, atau masih aman dan jauh di bawah batas risiko yang diantisipasi.

“Meskipun sektor modal ventura menunjukkan angka NPL yang sedikit lebih tinggi, yaitu di atas 5 persen, secara keseluruhan kredit bermasalah masih di bawah batas toleransi OJK,” jelasnya.

Dedy menyebut, pertumbuhan sektor perbankan di Jatim juga terus menunjukkan perkembangan positif. Hingga Agustus 2024, pertumbuhan aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan kredit perbankan berada di atas 5 persen.

“Ini pertumbuhan yang cukup baik, terutama dalam menghadapi tantangan global. Bahkan, di sisi pasar modal, pertumbuhan juga signifikan. Kami melihat pertumbuhan investor yang bertransaksi di pasar modal meningkat 13 persen,” ungkapnya. OJK juga mendorong alternatif pendanaan melalui instrumen securitization cloud funding, yang tumbuh 7,78 persen dengan jumlah penerbit yang mencapai 27 persen.

“Ini kami dorong sebagai alternatif pendanaan di luar perbankan, memberikan kesempatan bagi sektor-sektor yang membutuhkan pembiayaan tanpa harus melalui proses yang panjang,” tutupnya.xco