Sidoarjo, areknews – Dalam mengantisipasi datang nya bencana Hidrometeorologi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur sudah mengantisipasi dengan memetakan titik – titik kerawanan yang ada di wilayah Kabupaten/ Kota di Jawa Timur.
Mengantisipasi hal tersebut, BPBD Jawa Timur berkoordinasi dan kolaborasi dengan teman-teman di kabupaten/ kota untuk menyiagakan personel dan peralatan di wilayah yang berpotensi mengalami bencana seperti, banjir, longsor, dan juga angin puting beliung.
Gatot Soebroto, Kalaksa BPBD Jawa Timur mengatakan, dengan potensi bencana Hidrometeorologi yang saat ini masuk dalam fase pancaroba ke arah musim penghujan. Wilayah Jawa Timur berpotensi mengalami bencana banjir, longsor, dan juga angin puting beliung. Untuk itu, kami siagakan personel dan peralatan di Kabupaten/ Kota di Jawa Timur. “Menghadapi potensi bencana Hidrometeorologi kita siapkan Peralatan dan Personel Tim Reaksi Cepat (TRC) di tiap Kabupaten/ Kota di Jatim, “terang Gatot Soebroto.
Gatot menambahkan, penanganan bencana di awal tersebut dilihat dari segi pemetaan di Jawa Timur. Wilayah yang paling rawan bencana untuk musim penghujan pastinya akan kami antisipasi, seperti halnya banjir di wilayah Pasuruan, Sampang, Lamongan dan Gresik. Ini semua kita komunikasikan dengan teman-teman di Kabupaten/ Kota untuk turun ke lapangan membantu dalam penanganan bencana.
“Setiap wilayah kita petakan untuk mempermudah dalam penanganan bencana. Terutama wilayah prioritas seperti Pasuruan, Sampang, Lamongan dan Kabupaten Gresik. Dimana dari 4 Kabupaten diatas menjadi langganan bencana banjir di Provinsi Jatim,”ujar Gatot Soebroto Kalaksa BPBD Jatim.
Di Indonesia sendiri, bencana hidrometeorologi sering terjadi dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sering menyampaikan peringatan terkait bencana hidrometeorologi, terutama menjelang tahun baru.met