, ,

Minun : Kerukunan Umat Beragama Bingkai NKRI

Surabaya, areknews – Kunjungan sejumlah tokoh agama Budha dari Buddhist Dharma Center (BDC) Surabaya ke Museum Nahdatul Ulama (NU) Jalan Gayungsari Kota Surabaya, Rabu kemarin, mendapat apresiasi dari anggota Komisi A DPRD Surabaya Drs. H. Minun Latif. M.Si.

Menurutnya, sesuatu yang bagus manakala dari dua komponen bangsa yang mau berkomitmen untuk merajut persatuan dan kesatuan, dalam rangka menjaga dan mempertahankan kebhinekaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Dengan berbingkai NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, negara ini akan tetap utuh dan terjaga,” ujarnya, Sabtu (6/5).

Kunjungan yang dilakukan oleh tokoh agama Budha ini sekaligus menepis anggapan umat Islam di Indonesia tidak toleran dan memusuhi kaum minoritas. Seperti yang dilakukan oleh warga NU di Jawa Timur yang mengedepankan persaudaraan dan tenggang rasa antar umat beragama. “Jatim merupakan salah satu basis NU memberikan pembelajaran yang berharga ditengah banyaknya isu yang menilai umat Islam saat ini mudah marah dan terprovokasi,” katanya.

Sementara itu, Ketua BDC Surabaya, Herman berjanj kan terus menjaga dan mempererat jalinan persaudaraan antartokoh agama. Terutama dengan NU, organisasi Islam terbesar yang memiliki faham moderat. Menurut dia, selama ini NU sangat kuat komitmennya untuk mengayomi kelompok minoritas dan tidak mempertentangkan perbedaan.

“Sejak kami mengikuti saran pak kiai (Ketua PCNU Surabaya Muhibbin Zuhri) waktu seminar di Universitas Airlangga (Unair), kami sangat ingin belajar lebih banyak kearifan-kearifan dan pemikiran NU,” katanya. Selain itu, lanjut dia, banyak ide-ide cemerlang dari Ketua PCNU Surabaya yang perlu ditindaklanjuti, khususnya tentang multikulturalisme dalam bidang pendidikan dan sosial kemasyarakatan.

Untuk itu, lanjut dia, BDC ingin mengundang Muhibbin untuk mengulas lebih jauh kearifan NU, khususnya soal tasawuf dalam seminar yang akan diselenggarakan BDC tidak lama lagi. Menanggapi hal itu, Direktur Museum NU yang sekaligus Ketua PCNU Kota Surabaya Muhibbin Zuhri menyampaikan terima kasih atas kunjungan BDC. Ia juga menyampaikan pentingnya membangun kesepahaman dan kebersamaan untuk mewujudkan kehidupan yang damai dan sejahtera. “Sisi ‘wisdom’ dalam masing-masing agama harus dikedepankan, agar tercipta toleransi yang produktif,” katanya.

Muhibbin juga mengajak umat Buddha untuk bersama-sama menjaga negeri ini dari ancaman-ancaman dari luar dan dari dalam umat beragama sendiri. “Kita jangan mau dipecah belah. Juga, mari kita jaga umat masing-masing dari pengaruh kelompok radikal dan ekstrem yang bisa saja muncul dari dalam umat kita sendiri,” katanya. Mengenai kebhinekaan, Muhibbin mengatakan bahwa perbedaan ada koridornya, termasuk dalam agama, budaya dan pemikiran. Tentunya harus saling menghargai selama masih berada dalam koridor itu.

“Tapi pengkhianatan terhadap konsensus nasional, sudah berada di luar koridor itu. Kita tidak boleh permisif. Harus kita lawan bersama-sama,” katanya. Untuk itu, Muhibin mengajak semua pihak menyatukan langkah untuk menghadapi kelompok-kelompok yang ingin merusak, baik yang berbasis agama, sekular termasuk kelompok neo-liberal dan kapitalis serta komunis.xco