Kediri, areknews – Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2024, Pemerintah Daerah Kota Kediri melalui Dinas Kebersihan Lingkungan dan Pertamanan (DLHKP), mengelar aksi Apel dan peragaan busana dari limbah plastic. Kegitan yang melibatkan masyarakat ini bertempat di Lapangan Perumahan Dermo, Kota Kediri, Jumat (8/3/2024).
Pantauan di lokasi, acara ini dimeriahkan dengan persembahan peragaan kain batik karya PKK Kelurahan Dermo. Sedangkan peragaan busana dari limbah plastik dilakukan oleh siswa- siswi dari SDN Dermo 2.
Hadir dalam apel HPSN 2024 ini yakni Kepala DLHKP Kota Kediri Imam Muttakin, Camat Mojoroto Bambang Tri Lasmono, lurah se-Kecamatan Mojoroto, guru dan murid SDN Dermo 2 Kediri, komunitas lingkungan 3R, dan Kader Bank Sampah Intan Berseri.
Kepala DLHKP Kota Kediri, Imam Muttakin, mengatakan tanggung jawab untuk mengatasi persoalan sampah plastik secara produktif tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja. Artinya, Pemerintah Kota Kediri dan masyarakat memiliki tangung jawab bersama.
“ Hal ini dikarenakan tanpa kerjasama, dan kepedualian bersama dalam menjaga kebersihan lingkungan hidup tak akan mungkin dapat terwujud, tanpa adanya peran serta antara masyaratakat dengan pemerintah daerah,” jelasnya.
Untuk itu, Imam Kembali menekankan upaya pengelolaan sampah perlu kontribusi seluruh pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga masyarakat setempat.
“Karena sampah-sampah itu ada di sekitar masyarakat, baik di rumah tangga, pasar, industri, dan lain-lain. Jadi, secara serius harus menjadi perhatian bersama. Oleh karena itu, langkah massif seperti ini menjadi sangat penting,” sambungnya.
Perlu Kontribusi Semua Pihak
Kepala DLHKP Kota Kediri, Imam Muttakin
Jika sampah dikelola dengan benar, lebih lanjut dikatakan Imam, maka akan bisa menikmati hasil dari potensi yang ada, ” Kita dapat manfaatkan potensi sampah yang ada, agar dapat didaur ulang kembali. Bahkan, dapat menjadi tambahan bagi si pengelola sampah itu sendiri,” ujarnya.
Imam juga mengajak masyarakat agar bijak dalam mensiasati, dan mengurangi pengunaan plastik di Kota Kediri. Sehingga semua elemen masyarakat harus berbagi peran dalam pengelolaan sampah yang terintegrasi, mulai dari hulu sampai ke hilir.
” Kami menghimbau agar masyarakat lebih bijak untuk pengunaan wadah khususnya plastik yang berpotensi menjadi sampah,” pintanya.
Di lokasi yang sama, Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah yang memimpin kegiatan ini menyampaikan, sampah masih menjadi permasalahan kompleks yang dihadapi seluruh dunia tak terkecuali Indonesia begitu pula Kota Kediri.
“Saya sangat sedih apabila menemukan sampah terkhusus sampah plastik berserakan. Tolong yang hadir di sini untuk mensosialisasikan di lingkungan tempat tinggalnya, maupun di lingkungan kerjanya agar tidak membuang sampah terkhusus sampah plastik sembarangan,” ungkapnya.
Zanariah menambahkan, sampah-sampah harus dipilah antara sampah plastik, sampah sisa makanan dan lainnya. Bila sampah plastik bisa didaur ulang bisa dibuat produk yang bernilai jual, begitu juga dengan sampah sisa makanan bisa dibuat kompos yang menyuburkan tanaman.
Hal ini sebagai upaya untuk mengurangi produksi sampah di Kota Kediri. “Saya harap kebiasaan memilah sampah dan membuang sampah pada tempatnya ini terus tumbuh mulai hari ini dan konsisten dilakukan di rumah masing-masing,” harapnya.
Zanariah juga menekankan pada peringatan HPSN tidak hanya menjadi seremonial saja. Namun menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap pengelolaan sampah, sehingga dapat menjadi nilai tambah dalam berkontribusi pada terwujudnya zero waste Kota Kediri. “Mari optimalkan bulan sampah nasional ini, atasi sampah plastik dengan cara produktif,” harapnya.adv/wan