Surabaya, areknews – Sebagai upaya korporasi meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi keadaan darurat, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur mengadakan kegiatan simulasi tanggap darurat penanganan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Giat yang berlokaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya ini bertujuan untuk menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan pemahaman mendalam terhadap prosedur penanganan limbah B3 untuk mencegah terjadinya insiden yang dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan.
“Kegiatan ini sangat penting untuk memastikan seluruh pegawai dan tenaga alih daya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam menangani limbah B3. Dengan adanya simulasi ini, kami berharap dapat memperkuat budaya keselamatan dan kesehatan kerja serta meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan,” papar General Manager PLN UID Jawa Timur, Agus Kuswardoyo.
Lebih lanjut ia menambahkan, melalui pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan awareness akan berbahayanya limbah B3 ke lingkungan. Seperti apabila ceceran limbah minyak trafo mencemari air tanah, maka air tanah tersebut sudah tercemar oleh limbah B3 dan perlu dilakukan uji laboratorium apabila akan dikonsumsi. Dalam penanganan tersebut, petugas wajib menggunakan APD, seperti hazmat, kacamata, masker dan sarung tangan, guna mencegah adanya kontaminan yang terhirup.
Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, Anies Wijayanti yang turut hadir dan memberikan pengarahan menyatakan apresiasinya terhadap langkah proaktif PLN dalam mengadakan simulasi ini.
“PLN menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap perlindungan lingkungan. Simulasi ini adalah contoh nyata bagaimana sebuah perusahaan besar dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus melindungi masyarakat dari potensi bahaya limbah B3,” ungkapnya.
Sebelumnya, PLN juga telah menggelar kegiatan kesiapsiagaan dalam kondisi darurat di Pasuruan dan Madiun. PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pasuruan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pasuruan mengadakan pelatihan Teknik Pertolongan Pertama (First Aid) yang diikuti oleh 35 peserta, termasuk pegawai dan Tenaga Alih Daya (TAD) pada tanggal 21 Mei 2024. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan pertolongan pertama dalam situasi darurat.
Sementara di Madiun, PLN bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun menggelar simulasi tanggap darurat banjir di Waduk Widas, Kabupaten Madiun pada Rabu (16/05). Kepala BPBD Kabupaten Madiun, Boby Saktia Putra Lubis memberikan pengarahan awal tentang memastikan aliran listrik aman dan mengurangi risiko kecelakaan. Selama simulasi, peserta diajarkan cara mematikan aliran listrik dengan aman, evakuasi ke tempat yang lebih tinggi, dan penggunaan alat keselamatan serta pertolongan pertama dalam penanganan keadaan darurat.
Melalui pelatihan dan simulasi ini, PLN bersama PMI dan BPBD berupaya memperkuat kemampuan tanggap darurat para peserta pelatihan, menjadikan mereka garda terdepan dalam menjaga keselamatan serta dapat melakukan evakuasi saat menghadapi situasi darurat dan bencana alam.met