,

PT. Granting Jaya Gandeng Aktivis Lingkungan Kaji Proyek Strategis Nasional SWL

Surabaya, areknews – Setelah menggelar sosialisasi bersama ratusan para nelayan sebelumnya, kini PT. Granting Jaya selaku operator developer atau pengembang dari Surabaya Waterfront Land (SWL) menggelar sosialisasi bersama Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Surabaya, aktivis lingkungan, dan para akademisi, Kamis (25/7).

Agung Pramono selaku juru bicara mengatakan kepada para wartawan, pada hari ini dirinya bersama PT. Granting Jaya menggelar sosialisasi bersama Organisasi Masyarakat, LSM, dan Organisasi Profesi untuk mendapatkan masukan-masukan rencana PT. Granting Jaya dalam pengembangan kawasan pantai pesisir SWL.

“Kami dari pengembang mengucapkan terimasih kepada semua elemen masyarakat yang telah memberikan masukan-masukan yang bagus. Kami selaku pengembang pun telah melakukan interaksi untuk menjelaskan dan juga mendapatkan masukan. Sekali lagi, kami mengucapkan terimakasih,” kata Agung Pramono kepada para wartawan ketika usai sosialisasi, Kamis (25/07/24) siang.

Menurut Agung, hal-hal yang belum dicantumkan sebelumnya dalam program Proyek Strategis Nasional (PSN) terkait rencana pengembangan kawasan pantai pesisir SWL ini telah muncul ketika setelah sosialisasi, dan menerima masukan dari para elemen masyarakat.

“Dan tentu ini kesempatan kami untuk berdialog dengan para elemen masyarakat dari Organisasi Masyarakat, LSM, dan Organisasi Profesi,” ujarnya.

Agung mengucapkan, kesempatan berdialog bertemu dengan berbagai elemen masyarakat merupakan wujud niat baik PT Granting Jaya untuk tidak menutup-nutupi dan tetap terbuka, serta untuk tetap terus berdialog kepada semua pihak.

“Setelah ini pun kita tetap masih terbuka menerima masukan dan memberikan informasi. Agar nanti informasi ini bisa betul-betul diterima oleh masyarakat dengan baik dan benar, serta tidak simpang siur,” ucapnya.

Ketika ditanya wartawan terkait langkah berikutnya, Agung mengungkapkan, dengan telah digelarnya sosialisasi bersama para nelayan dan Organisasi Kemasyarakatan diharapkan telah memenuhi salah satu langkah dari Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) terkait rencana dalam pengembangan kawasan pantai pesisir SWL.

“Tentu nanti masih ada proses lain untuk tetap berinteraksi dengan masyarakat, dan kami masih sedang melakukan itu. Jadi, kami bekerja secara paralel dengan bersosialisasi begitu juga berinteraksi, serta tetap terbuka menerima saran dan masukan-masukan,” ungkapnya.

Menanggapi pertanyaan wartawan terkait proses Amdal, Agung mengatakan, proses Amdal tentunya masih membutuhkan waktu.

“Paling cepat itu 4 hingga 6 bulan, dan proses ini kan sudah berjalan 1 bulan. Tentunya ini masih membutuhkan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi untuk segera diberikan kepada pihak yang berwenang untuk menyelesaikan Amdal,” jelasnya.

Agung juga mengungkapkan, PT Granting Jaya juga telah menggandeng lembaga-lembaga yang memiliki kompetensi dalam mengurus perijinan untuk bersama-sama menyelesaikan dengan pemerintah.

“Sudah berjalan ini dan masih lama, paling cepat itu 5 hingga 6 bulan. Ibaratnya kalau main sepak bola itu kita barusan start untuk memulai permainan,” terangnya.

Agung menegaskan, Proyek Strategis Nasional (PSN) terkait rencana SWL ini tetap berjalan secara beriringan, dengan tetap digelarnya sosialisasi dan juga memberikan pelayanan informasi kepada seluruh masyarakat.

“Siapa pun yang membutuhkan informasi pasti akan tetap selalu kami jawab secara terbuka. Sedangkan terkait sosialisasi lebih lanjut dari pengembang, nantinya itu pasti juga akan ada tim Amdal yang ikut turun untuk menemui beberapa masyarakat,” tandasnya.xco