Tuban, areknews – Capai kinerja gemilang pada 5 tahun kepemimpinan Erick Thohir, PT PLN (Persero) telah berhasil sambung listrik 13.474 masyarakat prasejahtera di berbagai wilayah Jawa Timur melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL). Program ini diinisiasi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersinergi dengan Komisi VII DPR RI dan PLN dengan target pada tahun 2024 sebanyak 26.605 rumah tangga tidak mampu di Jawa Timur.
Dalam acara penyalaan pertama program BPBL Provinsi Jawa Timur di Desa Talangkembar, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Minggu (22/09/2024), Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) yang diwakili oleh Staf Ahli Direksi, Priyo Wurianto, mengatakan bahwa PLN siap menjalankan tugas dari pemerintah untuk menyalurkan listrik gratis kepada masyarakat tidak mampu.
“PLN siap bekerjasama dengan seluruh lembaga strategis untuk pelaksanaan penyaluran program ini. Sebaran calon penerima bantuan BPBL di Kabupaten Tuban tahun 2024 terdapat 1.251 pelanggan dimana terbanyak ada di Kecamatan Montong yang hari ini kita nyalakan yaitu sebanyak 420 pelanggan. Kami yakin Program BPBL 2024 dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan,” kata Priyo.
Hadir dalam kesempatan yang sama, Koordinator Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Heru Setiawan mengatakan program yang diinisiasi sejak tahun 2022 ini dilanjutkan kembali pada tahun 2024 dengan target 122.000 rumah tangga tidak mampu se-Indonesia.
“Saat ini rasio elektrifikasi hingga Juni 2024 yaitu sebesar 99,81% yang merupakan perbandingan dari jumlah rumah tangga yang sudah berlistrik dengan jumlah rumah tangga yang ada di Indonesia. Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan membantu masyarakat untuk mendapatkan akses listrik adalah dengan program BPBL ini,” imbuhnya.
Konsisten percepat elektrifikasi 100%, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur, Agus Kuswardoyo mengatakan melalui program BPBL, PLN siap bekerjasama dengan seluruh stakeholder dan mitra strategis. Melalui program BPBL, masyarakat tidak mampu mendapat sambung listrik 900 VA bagi Rumah Tangga (RT) miskin belum berlistrik yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Penerima bantuan BPBL, Lasiman (53 tahun) berprofesi sebagai sopir yang tinggal bersama istrinya di Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban mengungkapkan sukacitanya mendapat bantuan sambung listrik gratis. Selama ini, ia mendapatkan akses listrik dengan menyalur dari rumah orang tuanya. Ia sangat bersyukur atas bantuan penyambungan listrik ini.
“Terimakasih banyak atas bantuan listrik yang diberikan akan kami gunakan untuk kehidupan sehari-hari, sebelumnya saya menyambung dari mertua saya, ” kata Lasiman.met