Sidoarjo, areknews – PT PLN (Persero) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL). Kali ini, PLN menyelenggarakan event ElingPiade, yang dilaksanakan pada Sabtu (28/9) di lokasi Kampung Lali Gadget (KLG), Bendet, Pagerngumbuk, Kec. Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo.
Kegiatan ini berkolaborasi juga dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Kabupaten Sidoarjo. Elingpiade merupakan akronim dari “Eling Permainan e Dewe” yang memiliki arti “ingat permainan bangsa sendiri”. Kegiatan ini merupakan kompetisi permainan tradisional dengan tujuan mengangkat warisan budaya permainan tradisional. Bentuk kegiatannya adalah perlombaan berbagai permainan tradisional di kalangan siswa SD sederajat.
“Sebanyak 20 sekolah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Setiap sekolah mengirimkan kontingen perlombaan sebanyak 10 orang anak. 6 jenis perlombaan utama yang dimainkan anak-anak yakni, permainan Terompah Panjang, Kopralan, Dolanan Wayang, Gobak Sodor, Balap Gasing, dan Tarik Tambang Lumpur,” papar Ketua Yayasan Kampung Lali Gadget, Achmad Irfandi.
Sebelumnya, PLN dan KLG juga menggelar acara “Klinik Kecanduan Gadget” pada Sabtu (7/9). Diikuti oleh siswa dengan tingkat akut kecanduan gawai dari 20 sekolah di Sidoarjo, acara ini digelar sebagai salah satu program KLG untuk mengenalkan permainan tradisional alih-alih gawai. Acara ini digelar sebagai bentuk kepedulian terhadap adiksi siswa sekolah terhadap gawai.
Menurut Achmad Irfandi selama ini anak-anak tidak mendapat kesempatan bermain dan mengenal permainan tradisional. Tidak hanya berfokus pada membangun karakter anak melalui permainan lokal namun juga menyediakan edukasi parenting bagi orang tua siswa agar memiliki peran seimbang antara ibu dan ayah pada pengasuhan anak di era saat ini.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Tirto Adi mengapresi peran PLN dalam pengembangan Outdoor Learning (ODOL) atau pembelajaran di luar kelas dengan materi warisan budaya. Selain itu, ia juga mengapresiasi bagaimana KLG mampu memberdayakan masyarakat sekitar untuk ikut terlibat berjualan di sekitar lokasi.
“Alhamdulillah dengan adanya Kampung Lali Gadget bisa menjadi mata pencaharian saya berjualan makanan, sehingga perekonomian kami meningkat,” kata Warga Desa Pagerngumbuk, Dian.
General Manager PLN UID Jawa Timur, Agus Kuswardoyo menyampaikan dukungan PLN dalam kegiatan TJSL ini dapat membantu KLG menjalankan berbagai kegiatan. Keberadaan PLN Peduli memungkinkan KLG menyelenggarakan berbagai acara edukasi dan pelatihan yang lebih menarik dan interaktif.
“Melalui kehadiran dan pendampingan PLN, kami berharap KLG terus tumbuh memperkuat posisinya sebagai pusat pembelajaran dan pengembangan anak-anak,” kata Agus.
PLN juga berharap kolaborasi ini mampu meningkatkan peran keluarga dalam membangun karakter generasi penerus yang sejalan dengan nilai budaya lokal. Kehadiran PLN dan KLG yang melibatkan masyarakat sekitar turut mendorong peningkatan ekonomi lokal.
“Membangun karakter generasi penerus menjadi tanggung jawab bersama, tidak hanya pandai dalam teknologi namun juga tetap memegang budaya lokal. Dalam hal ini, PLN berkomitmen untuk terus hadir membersamai perjalanan dan perkembangan Kampung Lali Gadget,” pungkasnya.met