Sumenep, areknews — Pemerintah Kabupaten Sumenep kembali menegaskan posisinya sebagai barisan terdepan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Hal ini dibuktikan dalam Panen Raya Padi yang berlangsung di Desa Talang, Kecamatan Saronggi, sebagai bagian dari rangkaian panen serentak nasional yang dibuka simbolik oleh Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto, dari Majalengka, Jawa Barat, Senin 7 April 2025.
Hadir langsung dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Sumenep KH Imam Hasyim, didampingi Komandan Kodim 0827/Sumenep, Kapolres Sumenep, Kepala Dinas Pertanian, unsur Forkopimka Saronggi, para kepala desa, kelompok tani, dan masyarakat petani setempat.
“Ketahanan pangan tak bisa ditawar. Itu dimulai dari desa, dari semangat petani kita. Dan Desa Talang hari ini menunjukkan bahwa Sumenep siap menjadi lumbung pangan bangsa,” tegas Wabup KH Imam Hasyim dalam sambutannya.
Realisasi Tembus Target: Sumenep Tancap Gas Pangan
Data dari Dinas Pertanian Kabupaten Sumenep mencatat capaian yang luar biasa dalam tiga bulan pertama tahun ini. Sejak Januari hingga Maret 2025:
- Realisasi tanam pangan mencapai 13.547,33 hektare atau setara dengan 337,67% dari target triwulan awal swasembada.
- Luas lahan swasembada pangan aktif telah mencapai 4.012 hektare,
- Dengan luas baku sawah total di Sumenep mencapai 28.603,18 hektare,
- Dan target swasembada pangan 2025 ditetapkan sebesar 25.081 hektare.
- Khusus pada hari ini, luasan panen padi yang berlangsung di beberapa titik Sumenep tercatat seluas 1.443,45 hektare.
Angka-angka ini menunjukkan bahwa Kabupaten Sumenep tidak hanya konsisten dalam program, tapi juga progresif dalam realisasi. Lebih dari sekadar simbolis, panen raya hari ini menjadi cermin dari keberhasilan pendekatan kebijakan yang berbasis lapangan dan kebutuhan petani.
Tujuh Strategi Kunci Menuju Kemandirian Pangan
- Pemerintah Kabupaten Sumenep, melalui Rencana Strategis Pangan Daerah 2025–2030, telah menggariskan tujuh strategi utama yang kini dijalankan di seluruh kecamatan:
- Sosialisasi massif ke sentra produksi pangan, memastikan pemahaman dan partisipasi petani terhadap program swasembada.
- Peningkatan produktivitas dan efisiensi tanam, lewat pendekatan teknologi modern dan pendampingan aktif.
- Distribusi pupuk bersubsidi berbasis data, untuk menjamin keadilan dan transparansi.
- Penerapan teknologi ramah lingkungan, guna menjaga keseimbangan produksi dan keberlanjutan.
- Pengelolaan air dan tanah secara efisien, mendorong sistem irigasi presisi.
- Kebijakan sentra pangan dan penguatan kelembagaan petani, melalui koperasi dan akses pasar.
Regenerasi petani dan program pemberdayaan, membuka ruang bagi anak muda kembali ke sektor pangan.
“Kami tidak ingin hanya panen yang melimpah. Kami ingin kesejahteraan petani meningkat, distribusi hasil adil, dan anak muda kembali bangga menjadi petani,” lanjut KH Imam Hasyim.
Sumenep Siap Jadi Lumbung Pangan Timur Jawa
Keberhasilan ini tak lepas dari keberpihakan kebijakan dan keberanian Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam menjadikan sektor pertanian sebagai prioritas utama pembangunan. Melalui tujuh strategi tersebut dan dukungan program nasional Asta Cita, daerah ini membuktikan bahwa pertanian bukan hanya tentang produksi, tapi juga tentang martabat dan masa depan bangsa.
“Hari ini bukan sekadar panen. Hari ini kita menunjukkan bahwa Sumenep punya peta jalan swasembada yang nyata, terukur, dan berdampak langsung pada rakyat,” tandas Wabup KH Imam Hasyim.
Dengan luasan sawah yang strategis, program kerja yang solid, dan gotong royong rakyat sebagai fondasi, Sumenep siap menjadi episentrum ketahanan pangan nasional dari timur Jawa.met