Surabaya, areknews – SD Hasyim Asy’ari yang berada di Jalan Sidokapasan Gang X no 16 Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Simokerto, Surabaya akhirnya berhasil direnovasi. Bangunan ruang kelas yang hancur akibat kebakaran beberapa waktu lalu, saat ini bisa difungsikan kembali untuk proses belajar mengajar.
Kebakaran yang terjadi pada Minggu (25/2) lalu, melecut sejumlah tokoh masyarakat untuk segera melakukan perbaikan melalui penggalangan dana. “Kebakaran terjadi di ruang perpustakaan, akibat lelehan kabel listrik yang gosong dan terbakar,” ujar Moch. Yunus Affandi Kepala Sekolah SD Hasyim Asy’ari, kemarin.
Meski demikian, Moch. Yunus Affandi tetap bersyukur dengan cobaan ini, karena empat hari setelah police line dilepas oleh aparat, pihaknya bisa memulai renovasi dari dana bantuan masyarakat yang peduli pendidikan, yang salah satunya anggota Komisi D DPRD Surabaya dari partai Hanura Sugito, S.Sos.
“Saya kenal pak Gito (sapaan akrab Sugito) dari pak Sudirman kepala UPTD Diknas wilayah 5 Surabaya, pasca kebakaran, namun respon beliau sebagai wakil rakyat sangat luar biasa, karena spontan turut melakukan penggalangan dana untuk perbaikan,” tuturnya.
Dia juga menjelaskan bahwa dana partisipasi masyarakat yang berhasil dikumpulkan sekira Rp 51 Juta lebih, dan kondisi bangunan ruang kelasnya telah mencapai 90 persen dengan sisa anggaran sekira Rp 11 Juta lebih.
“Alhamdulillah malam ini kami mengadakan syukuran bersama seluruh warga yang peduli, dan sisa anggaran ini akan kami gunakan untuk pengadaan meja dan kursi untuk siswa, karena kondisinya sudah hancur,” jelasnya.
Pendidikan Siswa Lebih Utama
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Surabaya Sugito, S. Sos mengaku jika tindakan yang dilakukan semata-mata atas dasar kemanusiaan, dan kepeduliannya terhadap masa depan pendidikan siswa, karena menyangkut masa depan negara dan bangsa.
“Ini sekolah swasta, maka untuk pengembangan dan perbaikan fasilitasnya harus berupaya sendiri, oleh karenanya saya langsung bergerak sebisa saya bersama beberapa tokoh dan aparat, agar proses belajar mengajar siswa di sekolah ini tidak terganggu,” tuturnya. Sebagai wakil rakyat yang duduk di Komisi yang membidangi pendidikan dan kesra DPRD Surabaya, Sugito akan menyampaikan kejadian dan persoalan tersebut di rapat komisi, agar bisa mendapatkan perhatian dari Pemkot Surabaya.
“Kalau soal kemanusiaan seperti ini, saya tidak melihat wilayah Dapil, tapi berbuat dulu, apapun itu, dan sekecil apapun itu, yang penting bisa turut meringkan beban mereka, makanya tindakan yang sama juga pernah saya lakukan saat terjadi kebakaran depo di wilayah Sidotopo beberapa bulan lalu,” pungkasnya.
Untuk diketahui, bahwa tempat pendidikan yang dikelola dan dipimpin Moch. Yunus Affandi ini berdiri sejak tahun 1938, dan sempat diresmikan oleh dua kementrian saat itu yakni P&K dan Kementrian Agama pada tahun 1948. Dan saat ini telah memiliki 242, untuk kelas 6 ada 45 siswa.xco