Surabaya, areknews – Jalan baru akses apartemen Balle Hinggil yang menuai pro-kontra karena diduga bakal menembus pembatas jalan MERR II-C, masih berlanjut. Sebelumnya mantan anggota Komisi C DPRD Surabaya Sudirdjo, menyatakan, apa yang dilakukan pihak manajemen Balle Hinggil dikuatirkan menyimpang dari rekomendasi Pemkot Surabaya.
Disampaikan saat hearing dengan Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Surabaya, Erna Purnawati, beberapa waktu lalu, didapat keterangan jika pemkot mengeluarkan rekomendasi atas jalan akses ke Balle Hinggil harus dibangun bukan menjadi milik pribadi apartemen. Artinya, jalan itu juga bisa digunakan untuk umum.
Namun kenyataannya, jalan itu dibangun hanya berbentuk “U” atau seperti perputaran untuk menuju lobby Balle Hinggil. Bahkan jalan itu juga berada di atas jalan kampung Medokan Semampir. Ini jelas tidak sesuai dengan rekomendasi yang dikeluarkan Pemkot Surabaya melalui Dinas PU Bina Marga dan Pematusan.
Terkait rekomendasi itu, Kasi Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Irwan Andeska. Menurut Irwan, izin jalan akses itu memang rekomendasi dari Dinas PU Bina Marga dan Pematusan. Sementara untuk IMB perizinannya tetap di Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya.
Rekomendasi yang dikeluarkan juga sudah ada bentuk denahnya. Sehingga pihak Balle Hinggil seharusnya lebih mematuhi rekomendasi yang ada. Sesuai rekomendasi berupa gambar, akses masuk ke Balle Hinggi itu memang dari jalur MERR II-C menuju ke Balle Hinggil dan turun je akses jalan di Medokan Semampir arah ke SMAN 20 Surabaya. Namun kenyataannya, Balle Hinggil hanya membuat akses jalan pribadi yang berbentuk U di depan lobby-nya.
Sementara M Sholahudin, Ketua Karang Taruna Medokan Semampir RW 8 menegaskan, jika jalan yang dibangun Balle Hinggil itu sesuai gambar DED yang direkomendasikan Pemkot Surabaya, tentu sangat membantu warga. “Warga yang dari Jl Ir Soekarno arah utara mau ke Jl Semampir, bisa langsung turun lewat jalan di depan Balle Hinggil. Jadi tidak harus putar balik. Apalagi di kawasan itu ada SMPN, SMAN, RS Gotong Royong yang bisa diakses lebih cepat jika melalui jalan yang direkomendasikan. Anak sekolah diuntungkan, begitu juga dengan orang yang akan berobat,” ujar Sholahudin yang berharap jalan itu segera dibangun sesuai rekomendasi.
Terpisah, Herry Sudibyo perwakilan managemen Apartemen Balli Hinggil menyatakan siap memenuhi rekomendasi perizinan yang dikeluarkan Pemkot dab instansi terkait.
Bahkan jembatan itu, dibuka untuk umum bukan hanya akses menuju apartemen saja. “Pembangunannya akan menyesuaikan rekomendasi izin. Nanti jembatan akan menghubungkan akses jalan dari Jl. Soekarno menuju Medokan Semampir,” katanya saat dikonfirmasi lewat selulernya.
Dalam tahap pembangunan jembatan tersebut, memang belum bisa diketahui desain aslinya nanti. Menurut Herry, pihak apartemen tidak akan berani menyimpang rekomendasi dan perizinan yang sudah di keluarkan instansi yang berwenang. “Rekomendasi perizinan akan kita patuhi sesuai DED (detail engginering desain,red). Apalagi jembatan itu dibutuhkan oleh masyarakat. Pasti kita tak berani macam-macam,” pungkasnya.xco