Probolinggo, areknews – Probolinggo yang berbatasan dengan Selat Madura dan merupakan kota terbesar nomor empat di Jawa Timur, praktis membutuhkan infrastruktur transportasi, baik darat dan laut untuk mengembangkan perekonomian. Oleh karenanya, peresmian jalan Tol Probolinggo-Pasuruan, serta pengembangan kawasan pelabuhan Probolinggo sebagai pintu ekspor Jawa Timur merupakan upaya pemerintah agar denyut perekonomian di Indonesia bagian timur semakin kencang.
Hal itu dinyatakan Erick Thohir, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Capres-Cawapres, Joko Widodo-Ma’ruf Amin, di Probolinggo, Jatim, Rabu (10/4). Pengusaha nasional yang ikut menyaksikan peresmian jalan tol sepanjang 40 km tersebut oleh Presiden Jokowi itu menambahkan, pembangunan infrastruktur seperti jalan tol atau pelabuhan akan meningkatkan aktivitas ekonomi yang merupakan fondasi bagi kemajuan Indonesia di masa mendatang.
“Dengan adanya jalan Tol Probolinggo-Pasuruan, jarak tempuh menjadi lebih cepat, 30 menit sehingga mobilitas barang, jasa, dan penduduk akan meningkat. Lalu kota yang berada di wilayah Tapal Kuda, Jatim ini, dengan pengembangan pelabuhan Probolinggo akan menjadi jalur utama pantai utara yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Bali yang masih merupakan destinasi wisata utama. Infrastruktur transportasi yang terintegrasi ini, dalam kacamata saya sebagai pengusaha, sangat luar biasa,” jelas Erick.
Ia menambahkan, meski di awal pembangunan infrastruktur pemerintah mendanainya melalui APBN, namun dampak yang diharapkan akan menarik dan juga memperkuat kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya diberbagai sektor yang bisa dikembangkan di Probolinggo seperti perkebunan, pertanian, hingga pariwisata.
“Inilah kesempatan bagi wirausahawan lokal, terutama di sektor perkebunan modern dan pariwisata untuk mengambil kesempatan. Dan saya menilai, pemerintahan Jokowi sudah mendukung kesiapan sumber daya manusia di Probolinggo dan daerah lainnya melalui penguatan Balai Latihan Kerja (BLK) di Probolinggo, untuk pembaruan kejuruan dan materi training serta sertifikasi bagi calon pekerja. Atau Kartu Pra-Kerja yang punya tujuan sama, serta pemberian modal usaha,” tambah Erick.
Selain itu, Erick mengharapkan agar generasi muda Probolinggo ikut mengambil peran dalam membangun Indonesia yang lebih maju. Berkembangnya ekonomi kreatif di berbagai sektor harus benar dimanfaatkan untuk menjadi industri yang bermanfaat bagi banyak orang. Terlebih, dukungan untuk menuju industri 4.0 saat ini sudah semakin memadai.
“Banyak sekali peluang industri kreatif yang didominasi anak muda. Baik itu kuliner, wisata, atau lainnya. Saya senang di Probolinggo, sejak lama sudah ada bisnis pengolahan sampah kota yang mencapai 50 ton setiap harinya. Hal seperti itu yang harus ditiru dan diperbanyak karena dukungan infrastruktur untuk memudahkan kegiatan usaha semakin banyak,” ucapnya.xco