“Tema MPLS tahun ini adalah Aku Sahabat Alam, Jaga dan Cinta sepenuh hati,” ujar Kepala Sekolah SD Muhdipat Saikul Islam saat dimintai keterangan sejumlah wartawan.
Saikul menambahkan, tema ini untuk mengajarkan anak-anak akan rasa cinta terhadap lingkungannya. Yang selaras dengan program Pemerintah Kota Surabaya.
“Menjaga, melestarikan, mempercantik lingkungan kota bukan hanya tugas Pemkot Surabaya. Melainkan tugas kita semua” jelas Saikul. Saikul menggaris bawahi karenanya penting mengenalkan kecintaan lingkungan sejak dini.
Sementara itu, mulai tahun pelajaran 2019 ada dua opsi reguler dan program internasional yang disebut Cambridge International Program (CIP) bekerja sama dengan Universitas Negeri Malang.
“Tidak ada perbedaan fasilitasnya, tapi beda kurikulumnya saja dan kewajiban pemakaian bahasa Inggris dalam pembelajaran,” ungkapnya.
Tampaknya hal itu juga berkaitan dengan hal baru lainnya, yakni penggunaan nama-nama kota berbagai negara di dunia sebagai nama kelas. Misalnya, ada Seoul, Busan, Beijing, dan Tokyo di kawasan Asia Timur. Kemudian dari kawasan negara-negara Arab ada Makkah, Madinah, Bagdad, Damaskus, Kairo, Doha, dan sebagainya. Selain itu, ada nama kelas dari beberapa kota prestisius dari Benua Amerika, Eropa, dan Australia.
Ada juga 34 ekstrakurikuler. Yang terbaru adalah berenang dan kelas memasak (cooking class). Mudipat juga memperhatikan lifeskill. Tahun lalu me-launching designer club dan interpreneurkids. Hingga kini semakin berkembang. Bahkan, ada satu-satunya di Indonesia klub resmi sekolah, yakni bisbol.xco