Surabaya, areknews – Upaya untuk menambah jumlah Rumah Sakit plat merah di Surabaya nampaknya belum menemui titik terang. Rumah Sakit milik pemkot Surabaya yang rencananya untuk melayani masyarakat menengah ke bawah pengguna BPJS, yang belum seluruhnya bisa menikmati layanan kesehatan di Rumah Sakit yang ada batal karena tidak tersedia anggaran.
“Pembangunan dua unit Rumah Sakit Umum Daerah yang rencana akan didirikan di kawasan Balasklumprik, Wiyung dan Gunung Anyar belum bisa dilaksanakan tahun ini, karena tidak memiliki anggaran untuk merealisasikannya,” ujar anggota Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah, Selasa (20/12).
Pembangunan dua unit RSUD baru ini, kata Khusnul memang sudah direncanakan pemkot Surabaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan. Mengingat Rumah Sakit pemerintah yang tersedia masih belum mampu menampung semua warga yang mejalani perawatan.
Saat ini jumlah RS di kota pahlawan sebanyak 60 unit. Namun, tidak semua RS khususnya swasta mau melayani pasien menengah ke bawah yang rata-rata pengguna BPJS.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita membenarkan pembangunan dua unit RS plat merah tidak bisa dilakukan tahun ini, karena masih dalam proses. Pihaknya juga enggan berspekulasi kapan realisasi pembangunan dua unit rumah sakit yang sangat dibutuhkan masyarakat ini.
“Pembangunan dua unit RS pemerintah masih dalam proses, kita tunggu aja,” jelasnya.
RSUD milik pemkot baru, ujar Febria hanya tersedia dua unit yakni RSUD DR Soewandi yang masuk wilayah surabaya utara dan RSUD Bhakti Dharma Husada di kawasan Surabaya Barat.xco