Surabaya, areknews – Menjelang hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah ditengah pandemi COVID-19, stok dan harga kebutuhan pokok menjadi perhatian serius Komisi B DPRD kota Surabaya. Komisi yang membidangi perekonomian ini khawatir jika terjadi kekosongan atau kelangkaan produk sehingga harga menjadi naik.
“ Saat ini yang terjadi di Surabaya ketersediaan komoditi terutama gula dikatakan cukup saja tidak bisa, ini mengkhawatirkan. Untuk itu dinas terkait harus bisa memberikan laporan ketersediaan stok sembako saat ini,” ujar Anggota Komisi B DPRD Surabaya, John Thamrun, usai hearing dengan dinas ketahanan pangan Pemkot Surabaya, Kamis (14/5).
Selain itu, politisi PDIP ini mengatakan, bahwa pihaknya juga meminta adanya data ketersediaan bahan pangan yang bisa dilaporkan secara berkala.
“ Kami mendorong adanya ketersediaan data yang jelas, sebab dengan ketersediaan data kita bisa menetukan langkah dalam ketersediaan pangan,” terangnya.
Selain melakukan penyediaan data, Komisi B meminta pihak Pemkot untuk menjalin komunikasi ke Bulog untuk menkonsultasikan kelangkaan komuditi terutama Gula.
“Kami minta dari dinas ketahanan pangan ini untuk melakukan koordinasi dengan bulog terutama untuk komoditi gula,” katanya. Selain itu, imbuh John Thamrun peran pasar modern juga perlu dipertimbangkan dan diminta untuk mmembatu langkah pemerintah dalam ketersedian gula.
“Pasar modern ini juga harus diminta untuk membantu pemerintah dalam ketersediaan gula itu sendiri,” jelasnya. Kemudian terkait operasi pasar, Thamrun menyarankan bahwa hal tersebut masih perlu dilakukan guna menekan dan mengontrol harga dimasyarakat.
“ Saya rasa operasi pasar itu masih perlu sebagai upaya menekan harga, jangan sampai harga melambung dan tidak bisa dijangkau oleh masyarakat,“ pungkasnya.xco