Bangkalan, areknews – Polemik dibukanya Wisata Pantai Tengket, Desa Maneron, Kecamatan Sepulu Bangkalan, hingga saat ini belum selesai, upaya pemanggilan Komisi D DPRD Bangkalan, kamis (2/7) gagal total, karena Muspika Kecamatan Sepulu belum kompak.
“Memang benar kita berupaya melakukan pemanggilan pada pihak pihak terkait, untuk menemukan solusi terbaik persoalan pantai maneron ini, tapi ya itu, Muspikanya belum kompak, setelah surat Komisi D dikirimkan, malam harinya, Camat Sepulu telpon dan mengatakan pada saya kalau Muspika belum bisa kompak untuk menghadiri undangan Komisi D, Kapolsek menunggu perintah dari Kapolres, Danramil menunggu perintah dari Dandim,” jelas Nur Hasan Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bangkalan.
Langkah selanjutnya, sebelum menjadwalkan ulang, pihaknya akan melakukan kordinasi dengan Kapolres, Dandim dan instansi terkait kapan kira kira beliau bisa berkenan untuk memerintahkan Polsek dan Koramilnya menghadiri pertemuan ini.
Gagalnya pertemuan ini membuat Kepala Desa Maneron Mohammad Harsono sangat kecewa, karena menurutnya kabar ditundanya pertemuan ini sangat mendadak.
” Saya sangat kecewa kalau seperti ini, karena info yang sampai ke saya ketika sudah mau masuk ke kantor DPRD, padahal ini banyak tokoh masyarakat dan BPD Desa maneron ikut, meskipun tidak termasuk yang diundang, ini dalam rangka memantau saya, apa benar ada pertemuan di Komisi D, mungkin takut saya ada maen. karena mereka sudah sepakat mempercayakan pada saya terkait dengan penolakan pantai maneron dijadikan obyek wisata,” jelas Harsono.
Penolakan pantai maneron dijadikan obyek wisata karena tempat tersebut dikeramatkan oleh masyarakat dan tokoh agama setempat, sekitar 100 meter dari area obyek wisata pantai tersebut terdapat petilasan peninggalan almarhum RKH. Kholilurrohman cicit Syaikhona Kholil Bangkalan yang dipercaya masyarakat Bangkalan sebagai salah satu Wali Allah.
Oleh sebab itu apapun alasannya, masyarakat Desa maneron menolak keras pantai maneron dijadikan obyek wisata, bahkan masyarakat laur Desa maneronpun, menyayangkan tempat tersebut dijadikan obyek wisata, karena tempat tersebut sangat keramat dan sakral.ih