Surabaya, areknews – Berangkat dari keresahan akan tingginya kasus Covid-19 di Surabaya, bakal calon wali kota (Bacawali) Surabaya Machfud Arifin ingin ada gerakan masif dari seluruh elemen masyarakat Surabaya. Gerakan masif itu bertujuan untuk mengingatkan Covid-19 ini musuh bersama sehingga harus ‘diperangi’ bersama-sama.
Salah satu gerakan yang ingin diinisiasi Machfud Arifin adalah lewat upaya preventif. Yakni, mengingatkan masyarakat bahwa Covid-19 ini memang ada, menjadi musuh bersama. Jumlah kasusnya makin bertambah dengan angka kematiannya terus meningkat. Bukan sebuah isu konspirasi.
Machfud Arifin juga ingin di hari tertentu masyarakat Surabaya memanjatkan doa bersama. Berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. Sejenak berhenti dari segala aktivitas. Machfud Arifin mengusulkan agar gerakan itu dilakukan tiap hari Jumat.
“Selama ini hari Jumat itu dianggap hari penuh berkah. Bagaimana kalau tiap Jumat kita sepakati waktunya untuk berhenti semenit saja memanjatkan doa agar Covid-19 ini segera bisa kita atasi bersama. Juga untuk saling mengingatkan jaga protokol kesehatan,” ujarnya dalam acara cangkrukan guyup ambek bapak Machfud Arifin, Kamis (16/7) di hotel Mercure Surabaya.
Gerakan itu mengingatkan masyarakat Surabaya akan aksi mengheningkan cipta selama 60 detik tiap peringatan Hari Pahlawan. Yang kini gerakan itu sendiri juga mulai pudar.
“Mari kita ibaratkan perlawanan melawan Covid-19 ini sebagai perlawanan kakek-buyut kita dulu pada sekutu. Dulu para pejuang kita bisa karena bersatu. Oleh karena itu kita juga harus lakukan cara yang sama. Kalau eker terus ya kita tidak akan menang lawan musuh,” jelas mantan Kapolda Jatim itu.
Machfud ingin gerakan ini tumbuh dari kesadaran komunitas-komunitas yang ada di Surabaya. Kemudian didukung penuh oleh keterlibatan forum komunikasi pimpinan daerah. Mulai dari tingkat provinsi sampai kota.xco