Surabaya, areknews – Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) 2020 kembali digelar sebagai rangkaian kegiatan menuju Indonesia Syariah Economic Festival (ISEF), sebuah event ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia.
Kegiatan tahunan berskala nasional yang diinisiasi oleh Bank Indonesia ini telah memasuki tahun ke-7 dengan tema “Akselerasi Peran Ekonomi Syariah dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Regional”.
Kegiatan Fesyar Regional Jawa 2020 akan berlangsung pada tanggal 5-10 Oktober 2020 dan dilakukan secara virtual, yang akan menampilkan dan mempromosikan berbagai produk serta kegiatan terkait ekonomi syariah secara terstruktur diseluruh regional Jawa.
Dalam kegiatan jumpa media, Difi Ahmad Johansyah – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur menyampaikan bahwa Jawa berperan dalam perkembangan ekonomi syariah di Indonesia, dimana ekonomi syariah terus berkembang dengan tren yang terus meningkat dalam 1 dekade.
Dengan jumlah pesantren mencapai 75,51% dari total nasional, Jawa menjadi poros pemberdayaan ekonomi pesantren nasional. Selain itu, pangsa penyaluran kredit syariah terhadap total kredit semakin meningkat, dimana pada tahun 2019 mencapai 6,1%, sedangkan penyaluran kredit syariah Jawa mendominasi dengan pangsa pasar mencapai 60%.
Gelaran Fesyar Regional Jawa 2020 sendiri, terdiri dari Sharia Forum dan Sharia Fair. Sharia Forum merupakan rangkaian kegiatan seminar, talkshow & workshop serta business coaching, sedangkan Sharia Fair menghadirkan virtual expo, fashion show, coaching clinic dan business matching. Difi menyampaikan bahwa “kegiatan Fesyar Jawa 2020 merupakan penyelenggaraan Fesyar virtual pertama setelah memasuki tahun ke tujuh,” ujarnya, Rabu (30/9).
Penyelenggaraan Fesyar tahun ini, kata Difi, juga mengedepankan engagement antara Bank Indonesia dengan pelaku usaha, UMKM serta masyarakat luas lainnya. Selain itu, pengembangan UMKM dan pendalaman ekonomi syariah tidak hanya berhenti pada momen Fesyar saja, namun Bank Indonesia berkomitmen untuk menindaklanjuti dan melakukan pendampingan sampai UMKM on boarding.
Difi menambahkan bahwa berbagai kegiatan pra Fesyar juga terus dilakukan dalam mendukung akselerasi ekonomi syariah di Jawa khususnya Jawa Timur. Salah satu kegiatan pra Fesyar yang cukup banyak mendapatkan respon yang sangat positif adalah lomba kreasi coklat, dimana antusiasme peserta terasa sampai dengan komunitas WNI di New York.
Hal tersebut merupakan dukungan yang cukup positif dalam mendukung ide-ide kreatif pengembangan industri coklat di Indonesia khususnya Jawa Timur. Dalam kesempatan tersebut pula Imam Subarkah selaku Ketua Fesyar Regional Jawa 2020 menyampaikan bahwa, dalam mendukung akselerasi ekonomi syariah, Bank Indonesia juga terus bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur beserta stakeholders lainnya, antara lain seperti sinergi program OPOP yang memiliki potensi yang sangat besar dengan 3 pilar utama yang dimilikinya.
Di sisi lain Harmanta – Deputy Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur menambahkan, bahwa berbagai upaya dalam mendukung UMKM go Global dan UMKM go digital juga dilakukan dalam rangkaian kegiatan Fesyar. Pada tahun ini UMKM akan mendapatkan kelas business coaching secara khusus mulai dari branding, persiapan on boarding di marketplace, dukungan standarisasi produk makanan minuman yang layak edar, standarisasi halal, hingga cara bagaimana meraih pasar global.
Sebagai penutup Difi menyampaikan untuk mengundang seluruh masyarakat dimanapun berada, karena acara Fesyar yang virtual jadi tidak terbatas ruang, sipapun bisa untuk turut serta meramaikan kegiatan Fesyar Regional Jawa 2020.
“Kami juga membuka kesempatan kepada masyarakat yang ingin mendaftar untuk dapat mengikuti kelas business coaching ataupun konsultasi coaching clinic UMKM untuk datang ke Fesyar Regional Jawa 2020 secara virtual pada tanggal 5-10 Oktober 2020 di www.FesyarJawa.com,” pungkas Difi.xco