Surabaya, areknews – Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana bersama jajaran Pemerintah Kota Surabaya meninjau langsung rumah sakit darurat Covid-19 di perbatasan Surabaya, tepatnya di kompleks Mall City Of Tomorrow (Cito) Surabaya. Kawasan mall dan apartemen itu memang sudah disulap menjadi rumah sakit untuk menangani pasien Covid-19.
Setelah meninjau langsung pembatas tersebut, Plt Wali Kota Surabaya langsung menemui pihak Siloam Hospital Group untuk menyampaikan keluhan warga. Seusai pertemuan itu, ia pun memastikan sudah menyampaikan berbagai keluhan warga.
“Saya kan sudah bertemu dengan pihak Siloam dan saya mewakili warga juga. Jadi, saya sudah sampaikan semuanya tentang keluhan warga,” kata Whisnu.
Menurutnya, ketika Bed Occupancy Rate (BOR) ICU di Surabaya 100 persen dan bertahan selama dua minggu, ia mengaku memang kepikiran untuk membuat rumah sakit darurat Covid-19. Sebab, saat itu Surabaya memang membutuhkannya.
Namun begitu, sekarang kondisinya sudah berubah. BOR ICU Surabaya sudah turun, sehingga nanti telaahnya perlu diperdalam
“Saya sudah persyaratkan, kalau pun nanti harus buka rumah sakit ini, tetap harus mendapatkan persetujuan dari warga sekitar, penghuni apartemen dan pemakai tenan. Itu harus diselesaikan dulu, kalau tidak, saya tidak akan membuka ini,” tegasnya.
Whisnu juga memastikan bahwa sejak awal mau mendirikan rumah sakit darurat Covid-19 itu, ia meminta warga sekitar harus sepakat dulu karena itu berbatasan langsung dengan apartemen dan mall. Bahkan, saat itu ia juga meminta pembatasnya harus tegas, dalam artian pembatasnya itu harus menggunakan dinding bukan partisi.
“Nah, tadi kan masih ada pembatas yang tidak tegas. Makanya saya tadi juga sudah sampaikan, saya kecewa kalau begitu. Bagi saya, persyaratan utama adalah persetujuan warga sekitar, karena bagi saya keselamatan warga adalah hukum tertinggi, warga itu yang harus kita selamatkan dulu,” katanya.
Pastikan RS Siloam Cito Ramah Lingkungan
Mendukung pertumbuhan dan kemajuan ekosistem kesehatan di Indonesia, Siloam Hospital Group (SHG) siap membuka dan mengoperasikan Rumah Sakit ke-40 di Surabaya bernama RS Siloam Cito. Rumah Sakit tersebut akan menjadi rumah sakit komprehensif bertaraf internasional dengan layanan kesehatan, peralatan, dan tenaga medis yang terbaik.
Fasilitas kesehatan tersebut berada dalam kawasan mixed use City of Tomorrow (Cito), namun dengan akses, fasilitas, dan infrastruktur yang terpisah dan independen. Hal ini termasuk fisik dan sistem kelistrikan, genset, HVAC, sistem gas medis, sistem STP/IPAL. Rumah Sakit ini juga dilengkapi dengan sistem negative pressure khusus untuk penanganan pasien Covid-19 dan memiliki pintu akses tersendiri serta elevator tersendiri/terpisah. Terkait limbah pembuangan medis, limbah cair, dan TPS B3, RS Siloam Cito sudah memiliki sistem terpisah dan mengimplementasikan standar tinggi untuk operasional RS.
“Sebagai RS darurat yang menangani pandemi Covid 19, rumah sakit ini secara fisik sudah siap untuk dibuka, dan sudah siap operasional dengan 185 tempat tidur (TT) dengan jumlah ICU 15 TT,” tegas Danang Head of Public Relations Siloam Hospitals Group.
Meskipun baru, rumah sakit darurat ini didukung sepenuhnya secara total dan intensitas oleh Siloam Hospital Group (SHG) yang sudah terbukti selama lebih dari 25 tahun dengan mengoperasikan 39 RS secara nasional. Total tenaga medis dan tenaga pendukung lainnya di jaringan SHG mencapai lebih dari 15 ribu orang.
“Dari hari pertama operasionalnya, RS ini sudah terjamin standar kualitas dan pelayanan medisnya. Juga SDM yang terjamin, tidak perlu diragukan lagi,” ucap Danang.
Secara fisik dan peralatan medis juga tidak perlu diragukan karena semua sudah terencana dan dipersiapkan dengan baik. RS Siloam tersebut, kata Danang, merupakan RS ke-40 dari SHG yang akan dibuka dan mendapatkan manfaat dari pengalaman SHG selama lebih dari 25 tahun.
“Ini bukan pertama kali RS berada di dalam mixed use. Karena di luar negeri, khususnya di kota-kota padat penduduk, hal itu lazim,” papar Danang. Di Indonesia, Siloam sudah membangunnya di Bogor, Bekasi, Jember, Yogyakarta, Medan, Palembang dan Jakarta.
Hingga saat ini, pihak Siloam masih melakukan sosialisasi mendalam dengan tenant dan penghuni apartement Cito sesuai arahan Plt walikota Surabaya. Ist